Pages

Tuesday, November 27, 2018

Hadapi Ketidakpastian Global, Pemerintah Perkuat Investasi Langsung

JAKARTA, iNews.id – Ketidakpastian ekonomi global terus melanda dan membuat kinerja indikator-indikator ekonomi tampak kurang optimal. Pemerintah merespons situasi ini dengan membuat kebijakan-kebijakan guna memperkuat neraca perdagangan dan mendorong investasi langsung.

“Pemerintah telah memiliki dua langkah fundamental untuk memperbaiki keadaan, yakni kebijakan penguatan neraca perdagangan, yang dilakukan secara paralel dengan kebijakan stimulus investasi langsung melalui Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) XVI,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/11/2018).

Kebijakan stimulus investasi langsung melalui kebijakan PKE XVI ini terdiri dari tiga kebijakan, yakni perluasan fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan (tax holiday), relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI), dan peningkatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) hasil Sumber Daya Alam yang menjadi fokus pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.

Sejak kuartal III-2017, perdagangan ekspor barang dan jasa melambat dan menyebabkan transaksi berjalan menurun. Hal ini berimbas pada defisit transaksi berjalan yang semakin melebar. Darmin menegaskan dorongan terhadap investasi langsung diharapkan dapat meningkatkan surplus transaksi finansial secara jangka pendek sekaligus mengurangi defisit transaksi berjalan dalam jangka menengah.

Dirilisnya PKE XVI pada triwulan III-2018 ini sendiri telah mempertimbangkan beberapa momentum, antara lain, stabilnya pertumbuhan ekonomi di level 5,17 persen, mulai masuknya dana asing, kondisi rupiah yang semakin menguat, kemudahan perizinan melalui Online Single Submission (OSS), dan indikator ekonomi sosial yang membaik.

Sejalan dengan kebijakan ini, pemerintah tengah mengoptimalkan kebijakan penguatan neraca perdagangan melalui dua cara, yakni pengendalian impor dengan cara mengeluarkan kebijakan mandatory biodiesel B20, penjadwalan ulang Proyek Strategis Nasional (PSN), pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri  (TKDN) dan menaikkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Impor untuk 1447 komoditi. Selanjutnya insentif fiskal untuk industri berorientasi ekspor, memberikan kemudahan pelayanan dan pembiayaan ekspor, serta percepatan pengembangan destinasi wisata utama nasional.

“Keberhasilan realisasi kebijakan pemerintah tidak lepas dari dukungan dan kerja sama asosiasi dan pelaku usaha. Saya berharap kita bersama-sama dapat merealisasikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Darmin.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PWFm6F

No comments:

Post a Comment