JAKARTA, iNews.id - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pandangan soal pertemuan tahunan IMF-WB 2018 yang digelar di Nusa Dua, Bali.
SBY berharap pertemuan tersebut bisa memberikan manfaat dan peluang bagi Indonesia sebagai negara anggota G-20. Dia pun memahami bahwa acara ini digelar di tengah kondisi Indonesia yang sedang menghadapi tekanan fiskal serta bencana di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat.
"Karenanya, pertemuan ini agendanya mesti tepat, dikelola dengan baik dan benar-benar sukses, sehingga rakyat bisa rasakan manfaatnya," kata SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono, dikutip Senin (8/10/2018).
BACA JUGA:
Penjelasan Chatib Basri soal Pertemuan IMF-WB yang Diajukan Era SBY
Jadi Tuan Rumah, RI Tidak Cari Utang Tambahan di Pertemuan IMF-WB 2018
SBY memahami adanya pro kontra dari pertemuan tersebut, terutama karena dinilai tidak empati di tengah bencana. Apalagi biayanya yang begitu besar dan bisa dianggap sebagai pemborosan di tengah kondisi fiskal yang tertekan.
"Kika dikaitkan dengan bencana, mungkin persiapan dan perencanaan pertemuan ini sudah matang, sehingga tak bisa ditunda lagi. Kalau itu alasannya, jadikan pula pertemuan ini sebagai wahana dan forum solidaritas, termasuk fundraising untuk bantu rakyat yang terkena bencana," kata dia.
Soal biaya, kata SBY, pemerintah bisa memberikan penjelasan dan klarifikasi secara gamblang dan transparan sehingga tidak terjadi fintah dan hoaks.
"DPR RI bisa minta penjelasan kepada pemerintah dan BPK juga bisa lakukan audit apakah terjadi pemborosan," ucap pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur itu.
Menurut dia, pro kontra seharusnya dikembalikan kepada sistem dan tatatan yang ada. Namun, dia juga menilai agar pemerinth diberikan kesempatan menjadi tuan rumah yang baik.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OHfI4G
No comments:
Post a Comment