Pages

Monday, October 8, 2018

Fahri: Rp1 T Buat IMF Cair, Mengapa Rp250 M untuk Gempa Lombok Tidak?

JAKARTA, iNews.id – Wakil ketua DPR Fahri Hamzah melontarkan kritik keras kepada pemerintah karena dinilai telah meninggalkan korban bencana gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia pun menduga hal serupa juga bakal dialami para korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Memang didiamkan (korban gempa Lombok). Jadi, pejabat itu cuma datang kalau ada bencana. Itu nanti Sulawesi Tengah gitu tuh. Datang sekarang, selfie-selfie, masuk TV segala macam. Wah, setiap hari konferensi pers padahal setelah itu orang (korban gempa) ditinggal,” ujar Fahri di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (8/10/2018).

Dia menuturkan, pemerintah sudah berjanji akan memberikan bantuan bagi korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan di Lombok sebesar Rp50 juta per rumah. Akan tetapi, sampai hari ini nyatanya pemerintah belum mentransfer dana bantuan tersebut sehingga tidak bisa dicairkan.

“Ini kan omong kosong. Sama saja menjadikan penderitaan orang sebagai show (pertunjukan). Itu kan dosa besar. Selesaikan dong tugas-tugas yang ada,” ucapnya.

Fahri mengungkapkan, sebenarnya uang bantuan untuk korban gempa Lombok sudah ada. Akan tetapi, pemerintah masih menahan dana tersebut dengan berbagai alasan. Bahkan, menurut dia, alokasi dana bantuan yang totalnya Rp250 miliar itu pun tidak menjangkau semua korban. Pasalnya, hanya 5.000 dari 200.000-an rumah yang terkena dampak gempa di Lombok yang menerima bantuan dari pemerintah.

“Tapi pemerintah sudah bikin show, sesudah penutupun Asian Games Pak Jokowi di sana, bawa orang di belakang seolah pemerintah bersama rakyat, ya kan?. Makannya selesaikan dong sampai tuntas. Cairkan uang itu, apa susahnya? Masa untuk peserta IMF kita cairkan Rp1 triliun, masa Rp50 juta enggak bisa dicairin?,” tuturnya.

Untuk diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah annual meeting alias pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (Bank Dunia). Kegiatan itu berlangsung di Bali dari 8-14 Oktober 2018. Untuk menyelenggarakan pertemuan itu, pemerintah rela menggelontorkan dana hampir Rp1 triliun—tepatnya Rp855 miliar.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2IMYiOE

No comments:

Post a Comment