WASHINGTON, iNews.id - Pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di dalam konsulat Saudi di Istanbul merupakan pelanggaran hukum internasional. Hal itu dicetuskan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.
Diplomat top itu menekankan AS akan tetap mempertahankan aliansi puluhan tahun dengan Saudi dan menolak secara eksplisit mengkritik Putra Mahkota Muhammed bin Salman, yang diduga terlibat dalam pembunuhan itu.
"Ini merupakan hal yang mengerikan," kata Pompeo, dalam sebuah acara bincang-bincang, seperti dilaporkan AFP, Kamis (1/11/2018).
"Pembunuhan itu, pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat di Turki melanggar norma hukum internasional. Itu sangat jelas," katanya.
Baca juga: Akhirnya, Putra Mahkota Saudi Buka Suara soal Pembunuhan Khashoggi
Baca juga: Turki Desak Saudi Ekstradisi 18 Tersangka Pembunuh Khashoggi
Pernyataan Pompeo muncul saat kepala jaksa Turki menyatakan Khashoggi, seorang kritikus rezim kerajaan yang tinggal di pengasingan di AS, dicekik tak lama setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Setelah dicekik, jaksa menyebut tubuhnya kemdian dimutilasi.
"Kami tidak akan bergantung pada orang lain tetapi akan mengembangkan pola fakta kami berdasarkan informasi yang kami terima," tegasnya, saat ditanya perihal pernyataan Turki tersebut.
Baca juga: Janji Putra Mahkota Saudi, Pelaku Pembunuhan Khashoggi Akan Dihukum
Baca juga: Erdogan ke Saudi: Khashoggi Terbukti Dibunuh, tapi Mana Mayatnya?
Pekan lalu, Pompeo menyebut AS telah mengidentifikasi 21 warga Saudi yang visanya akan dicabut atau yang tidak memenuhi syarat untuk visa masa depan.
Namun, Presiden Donald Trump menegaskan AS tak akan mengakhiri penjualan senjata ke Saudi, yang menjadi pembeli asing terbesar senjata AS.
Baca juga: Tolak Seruan Erdogan, Saudi: Pembunuh Khashoggi Akan Diadili di Riyadh
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2zeY91Y
No comments:
Post a Comment