
BANDUNG, iNews.id - Pelatih Persib Bandung Mario Gomez mengaku heran dengan sanksi berat yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada timnya. Pelatih asal Argentina itu menilai hukuman yang diberikan terlalu berat.
Hal tersebut disampaikan Asisten Pelatih Persib Fernando Soler. Dia mengaku belum pernah melihat hukuman seperti yang diterima Persib.
Soler mengatakan, sanksi tersebut menjadi pengalaman pertama Gomez sepanjang kariernya sebagai pelatih. Gomez tidak pernah merasakan timnya dikenai sanksi seberat ini.
"Mario tidak mengerti dengan situasi tersebut. Dia tidak pernah melihat yang seperti ini (sanksi) sebelumnya. Kasihan dia," ujar Soler di Bandung, Rabu (3/10/2018).
Menurutnya, sanksi tersebut berdampak signifikan terhadap tim serta manajemen. Terlebih larangan bertanding di Pulau Jawa berlaku hingga kompetisi musim ini berakhir. Hal tersbeut sangat merugikan baik untuk Persib dan juga suporter.
"Suporter dan pemain juga kasihan. Apalagi pemain, karena mereka kerja keras di lapangan tiap hari melawan panas dan hujan," ujarnya.
Tidak hanya Gomez, striker Jonathan Bauman yang disanksi larangan dua kali bermain akibat menyikut pemain lawan juga merasakan hal serupa. Senada dengan Gomez, sanksi seperti itu baru kali ini didapatkannya.
"Jonathan telepon saya dan saya bilang sabar saja. Dia jujur sedih dan bilang ini (sanksi) baru yang pertama," ucapnya.
Soler mengaku, hukuman yang diberikan PSSI membuat timnya sedikit kehilangan fokus. Namun, secara perlahan tim kepelatihan akan mengembalikan mental seluruh pemain agar kembali siap tempur.
Soler juga masuk dalam deretan sanksi yang dijatuhkan PSSI. Dia tidak boleh memasuki stadion hingga akhir musim kompetisi karena dinilai mengintervensi wasit. Apalagi, saat penjatuhan sanksi, dia dan para pemain tidak pernah dimintai keterangan. Wajar jika dia mengaku geram.
"Karena itu saya tidak mengerti. Kalau ada situasi seperti itu (dinilai mengintervensi), harusnya dipanggil dulu di depan wasit, orang Komdis," ujarnya. "Terserah mereka mau bikin (sanksi) apa, saya tidak bisa bicara lagi," katanya.
Editor : Achmad Syukron Fadillah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2P8BsDx
No comments:
Post a Comment