
BURIRAM, iNews.id – Pembalap Ducati Desmosedici Jorge Lorenzo angkat bicara tentang performa mantan timnya Movistar Yamaha yang kini tengah terpuruk. Menurutnya, pabrikan asal Jepang itu harus mengikuti jejak Barcelona dan Real Madrid sebagai tim besar yang selalu berhasil bangkit dari masa sulit.
Lorenzo pernah mengabdi di Yamaha dari 2008 hingga 2016. Meski kini sudah menunggangi motor lain, pembalap Spanyol itu tetap peduli dengan nasib mantan timnya. Sebab di sana, dia pernah merasakanan gelar juara dunia tiga kali, yakni pada 2010, 2012 dan 2015.
Musim ini, dengan lima balapan tersisa Yamaha masih tertahan di peringkat ketiga klasemen konstruktor dengan nilai 202. Pabrikan berlogo Garpu Tala itu tertinggal 52 poin dari Ducati di peringkat kedua. Mereka juga berbeda 79 angka dari Honda di puncak klasemen.
Terakhir kali Yamaha berhasil menjuarai MotoGP yakni tiga tahun lalu berkat bantuan Lorenzo. Tapi di musim berikutnya, pembalap mereka yakni Valentino Rossi dan Maverick Vinales tak bisa menunjukkan tajinya hingga kini.
Lorenzo menilai terpuruknya Yamaha merupakan suatu hal yang normal. Mengingat Barca dan Madrid juga sering merasakan paceklik gelar. Sebut saja ketika Blaugrana puasa gelar pada musim 2007/2008.
Pihak klub segera berbenah dengan mengangkat Pep Guardiola dari Barca B semusim kemudian. Hasilnya, Lionel Messi dkk sukses merengkuh enam titel sekaligus. Begitu juga yang Madrid puasa gelar edisi 2009/2010 ketika diasuh Manuel Pellegrini.
Saat itu manajemen Madrid langsung mendepak Pellegrini dan menggantinya dengan Mourinho semusim kemudian. Berkat racikan The Special One, klub Ibu Kota Spanyol itu berhasil membawa pulang Copa del Rey ke Santiago Bernabeu.
Menurut Lorenzo, Yamaha juga harus belajar dari dua klub tersebut untuk segera menemukan masalah utama dalam tim dan segera diperbaiki. Dia menyadari tim yang dinakhodai Lin Jarvis itu merupakan pabrikan besar yang bisa bersaing di MotoGP.
“Saya pikir MotoGP seperti sepak bola. Kejuaraan ini juga memiliki siklus. Barca dan Madrid bisa memiliki tiga sampai empat tahun yang sulit. Namun cepat atau lambat mereka akan kembali menemukan jati dirinya sebagai tim besar. Yamaha memiliki sejarah bagus dan saya yakin mereka akan cepat bangkit dari keterpurukan,” kata Lorenzo dikutip Motorsport.
Seperti Yamaha, Lorenzo juga tengah mencari tonggak kebangkitan. Sejak pindah ke Ducati pada 2017 dia belum bisa bersaing dengan pembalap papan atas. Di musim perdananya, dia hanya bisa finis di posisi ketujuh klasemen pembalap. Musim ini, rider yang merupakan fans Barca itu masih tertahan di peringkat empat klasemen.
Editor : Achmad Syukron Fadillah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OyvwGK
No comments:
Post a Comment