Pages

Wednesday, October 31, 2018

Ini Omar Qudrat, Pria Muslim Calon Anggota DPR AS dari Partainya Trump

LOS ANGELES, iNews.id - Seorang muslim akan memperebutkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) dari California. Pria bernama Omar Qudrat (36) itu merupakan warga AS keturunan Afghanistan yang akan maju dari Partai Republik.

Pencalonan Qudrat melalui Republik dianggap janggal. Pasalnya, Partai Republik di era Donald Trump mengalami krisis identitas. Hal ini tak lepas dari kebijakan negatif Trump terhadap muslim dan negara Islam.

Namun kondisi ini tak menyurutkan niat Qudrat untuk terus maju.

"Saya merupakan warga negara AS. Saya lahir dan dibesarkan negara ini," tutur Qudrat, dikutip dari AFP, Rabu (31/10/2018).

Dia menilai Republik merupakan partai yang heterogen. Anggotanya berasal dari berbagai ras dan agama. Untuk itu dia yakin muslim juga bisa diterima.

Saat disinggung soal pernyataan salah satu anggota Republik, Duncan Hater, yang menyebut muslim radikal sedang mencoba mengacaukan sistem pemerintahan AS, Qudrat punya argumen lain.

"Partai kami memiliki anggota dengan identitas beragam. Saya juga didukung oleh banyak anggota Kongres senior untuk maju. Ini tidak ada hubungannya dengan agama dan identitas saya," tuturnya.

Lebih lanjut Qudrat menampik bahwa latar belakang identitas punya peran penting dalam memenangkan seseorang di pemilihan legislatif.

"Saya pikir etnis bukanlah syarat utama dalam pemilihan ini," ujar Qudrat.

Soal alasannya memilih bergabung Partai Republik, Qudrat mengutip perkataan mantan presiden AS, Ronald Reagan.

"Percaya dengan dirimu dan kemampuan dirimu untuk mengubah nasibmu. Kalimat tersebut cocok dengan nilai yang dimiliki Republik," kata Qudrat, menirukan Reagen.

Dia sempat bergabung dengan Departemen Pertahanan AS di Afghanistan 10 tahun setelah serangan Menara Kembar WTC di New York atau 9/11. Peraih gelar sarjana hukum dan hubungan internasional itu bergabung dengan Departemen Pertahanan AS dengan harapan dapat memperbaiki sistem peradilan di negara tersebut.

Setelah itu Qudrat bergabung dengan kejaksaan militer di Teluk Guantanamo dengan tugas memproses tahanan terorisme di sana.

Apabila berhasil duduk di kursi DPR, Qudrat akan menjadi muslim pertama dari Partai Republik yang memenangkan pemilihan legislatif. Sampai saat ini ada dua muslim yang duduk di kursi DPR AS. Namun, keduanya berasal dari Partai Demokrat.

Sebaliknya, jika gagal, dia akan menggunakan pengalamannya untuk membantu komite DPR yang berhubungan dengan pertahanan dan hubungan luar negeri.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2SA6wOr

No comments:

Post a Comment