IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2018 Jadi 5,1 Persen

NUSA DUA, iNews.id - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Dalam laporan Oktober, ekonomi global diprediksi tumbuh 3,7 persen, lebih rendah daripada proyeksi Juni sebesar 3,9 persen.

Kepala Ekonom IMF Maurice Obstfeld mengatakan, seiring hal tersebut, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini juga diturunkan dari 5,3 persen menjadi 5,1 persen. Sementara untuk 2019 juga dipangkas dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

"Cerita pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini menjadi kisah sukses. Dan meski kami memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun ke depan karena berbagai faktor, mengetatnya likuiditas keuangan global, harga minyak, dan efek tensi dagang AS-China yang mungkin bisa berdampak pada Indonesia, pertumbuhan diperkirakan masih cukup kuat," kata Obstfeld di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018).

Menurut Obstfeld, pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini pendapatan per kapita masyarakat. Untuk itu, kata dia, pendapatan pajak perlu ditingkatkan sehingga ruang untuk berinvestasi di infrastruktur, pendidikan, dan belanja sosial menjadi lebih terbuka lebar.

"Jadi saran kami untuk menaikkan pendapatan per kapita Indonesia yaitu dengan melihat isu-isu itu, untuk meningkatkan produktivitas angkatan kerja, kualitas sumber daya manusia, mengurangi kesenjangan yang turun dalam beberapa tahun terakhir," ucap Obstfeld.

Selain itu, Profesor Ekonomi di University fo California Berkeley itu juga menekankan pentingnya bagi Indonesia membuka ekonominya terhadap investasi asing langsung.

"Ekonomi Indonesia berkembang cukup pesat dan menjadi pasar yang luar biasa besar. Investor asing akan merasa lebih tertarik dengan aturan atau pembatasan yang lebih sedikit. Saya pikir, bagi Indonesia, ini cara yang paling menarik," ujarnya.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2ObXx7u