
SINGAPURA, iNews.id - Pembalap tim Formula One (F1) Red Bull Racing Daniel Ricciardo mengaku trauma balapan di sirkuit jalan raya Marina Bay yang menjadi arena Grand Prix (GP) Singapura. Keadaan itu membuatnya harus menghadapi GP Singapura 2018 dengan persiapan lebih banyak.
Pada musim debutnya bersama Hispania Racing Team (HRT) di 2011, Ricciardo sempat menyepelekan GP Singapura. Tak disangka, balapan di Marina Bay itu lebih sulit dari perkiraan dan akhirnya menyelesaikan race di urutan ke-19. Karena itu, pembalap Australia tersebut kurang menyukai GP Singapura.
“Saya tengah belajar menyukai tantangan di Singapura. Tahun pertama saya di sana merupakan salah satu balapan terburuk. Sangat menguras energi dan saya meremehkan lintasan,” kata Ricciardo di laman resmi Red Bull.
Selama berkarier di F1, pembalap berusia 29 tahun itu memang tak pernah menang di Singapura. Prestasi terbaiknya hanya peringkat kedua pada 2016 silam. Keadaan itu membuatnya harus lebih waspada saat balapan di sana.
“Saya tidak pernah senang balapan di Singapura. Oleh sebab itu, saya berjanji untuk lebih mempersiapkan diri lebih dari biasanya,” ujar mantan pembalap Scuderia Toro Rosso itu.
Selain lintasan yang menguras tenaga, GP Singapura menghadirkan tantangan lain karena digelar pada malam hari. Akibatnya, Ricciardo wajib menyesuaikan ulang jam biologisnya.
“Balapan akan digelar pada malam hari dengan jadwal yang sangat padat. Keadaan itu membuat saya baru bisa tidur pukul empat atau lima pagi. Tetapi, biasanya saya suka sirkuit jalan raya karena kami balapan berdekatan dengan dinding pembatas dan harus waspada,” ucapnya.
Editor : Haryo Jati Waseso
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2QnhRAo
No comments:
Post a Comment