Pages

Sunday, September 23, 2018

Selain Anthony Ginting, Ini Juara China Terbuka dari Indonesia

CHANGZHOU, iNews.id - Anthony Sinisuka Ginting menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menjadi juara China Terbuka 2018. Dia mengalahkan wakil Jepang Kento Momota lewat straight game 23-21 dan 21-19 pada babak final tunggal putra di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzou, Minggu (23/9/2018) siang WIB.

Keberhasilan Anthony sekaligus menghentikan rekor 24 tahun Indonesia tanpa juara di sektor tunggal putra turnamen tersebut. Terakhir kali pebulu tangkis Indonesia yang menjadi juara di tunggal putra China Terbuka adalah Alan Budikusuma, tahun 1994.

Setelahnya, China mendominasi kemenangan nyaris setiap tahun. Kemenangan Anthony membuat wakil Indonesia berhasil menjadi juara tunggal putra China Terbuka pada 7 kesempatan. Uniknya, ketika turnamen itu digelar pertama kali pada 1986, tunggal putra Tanah Air yang menjadi kampiun.

Kala itu, Icuk Sugiarto yang keluar menjadi juara. Pada dua gelaran berikutnya, China berhasil menang di rumah sendiri lewat Zhao Jianhua. Namun, pada China Terbuka 1989, wakil Indonesia kembali menjadi yang terbaik lewat Ardy B. Wiranata.

Hingga 1994, Indonesia terus merajai tunggal putra turnamen itu. Setelah Ardy B. Wiranata, Alan Budikusuma berhasil menjadi juara 2 kali (1991 dan 1994), kemudian Hermawan Susanto (1992) dan Joko Suprianto (1993).

Tak jauh berbeda dari sektor tungal putra, ganda putra Indonesia juga sempat 7 kali menjadi juara China Terbuka. Ganda pertama yang berhasil memenangkannya adalah duet Ricky Subagja/Rexy Mainaky pada tahun 1992.

Setahun kemudian giliran Rudy Gunawan/Bambang Suprianto yang keluar sebagai kampiun. Cukup lama berselang, Indonesia kembali menelurkan juara ganda putra pada gelaran 2004. Kala itu, Chandra Wijaya/Sigit Budiarto menjadi yang terbaik.

Mereka berhasil mempertahankannya setahun kemudian. Pada 2006 giliran wakil Indonesia lainnya yang menjadi juara, Markis Kido/Hendra Setiawan. Sama seperti predesornya, mereka juga mempertahankan gelar setahun kemudian.

Ganda putra terakhir yang menjadi juara adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Mereka meraihnya pada 2016 dan 2017. Sayang, keduanya gagal mempertahankan kesuksesan itu tahun ini.

Marcus/Kevin dikalahkan Han Chengkai/Zhou Haodong di semifinal lewat rubber game 19-21, 21-11 dan 17-21. Keberhasilan tunggal dan ganda putra, berbanding terbaik dengan sektor tunggal dan ganda putri.

Pada tunggal putri, wakil Indonesia tak pernah menjadi juara. Sedangkan di ganda putri, hanya duet Ivana Lie/Verawaty Wiharjo yang sukses menang di final pada 1986.

Sementara itu di ganda campuran, Indonesia sempat menjadi juara China Terbuka di 4 gelaran. Gelar juara perdana sektor itu diraih pertama kali oleh Aryono Miranat/Eliza Nathanel pada 1992.

Selanjutnya, Nova Widianto/Liliyana Natsir pada 2007 dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang 2 kali berhasil menjadi kampiun China Terbuka (2013 dan 2016).

Daftar Juara China Terbuka dari Indonesia:

Tunggal Putra
Icuk Sugiarto (1986), Ardy B. Wiranata (1989), Alan Budikusuma (1991, 1994), Hermawan Susanto (1992), Joko Suprianto (1993), Anthony Sinisuka Ginting (2018)

Ganda Putra
Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1992), Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (1993), Chandra Wijaya/Sigit Budiarto (2004, 2005), Markis Kido Hendra Setiawan (2006, 2007), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (2016, 2017)

Tunggal Putri

-

Ganda Putri
Ivana Lie/Verawaty Wiharjo (1986)

Ganda Campuran
Aryono Minarat/Eliza Nathanel (1992), Nova Widianto/Liliyana Natsir (2007), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2013, 2016).

Editor : Haryo Jati Waseso

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2O99uu8

No comments:

Post a Comment