Pages

Monday, September 10, 2018

Defisit APBN 2018 per Agustus Mengecil, Keseimbangan Primer Surplus

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan mencatat defisit APBN 2018 per 31 Agustus mencapai Rp150 triliun. Angka ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu Rp220 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, defisit tersebut membaik. Akibatnya, neraca keseimbangan primer (primary balance) juga ikut positif. Kondisi ini disebabkan realisasi penerimaan pajak yang tumbuh lebih baik dibandingkan belanja negara.

"Secara keseluruhan sampai 31 Agustus primary balance kita surplus Rp11,5 triliun. Tahun lalu Agustus, kita defisit Rp84 triliun. Jadi itu perbaikannya jauh sangat nyata," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (10/9/2018).

Keseimbangan primer dihitung dari total penerimaan dikurangi belanja di luar pembayaran utang. Neraca ini menggambarkan apakah utang digunakan untuk membayar utang atau tidak. Jika defisit, maka pemerintah gali lubang tutup lubang.

BACA JUGA:

Ditanya DPR soal Pelemahan Rupiah Untungkan APBN, Ini Jawaban Menkeu 

Kendati demikian, Menkeu memastiakan, pemerintah akan terus menjaga APBN secara hati-hati (prudent) di tengah ketidakpastian global. Dia mengatakan, ekonomi global berpotensi melambat karena adanya normalisasi kebijakan moneter negara-negara maju, terutama AS serta perang dagang yang dilancarkan AS ke negara-negara lain.

"Kondisi ini menimbulkan dinamika yang sangat bebeda di 2018. Dari sisi ekonomi riil dibanyak negara, terutama advanced country, AS growth-nya terkuat" katanya.

Pada periode yang sma, pemerintah mencatat realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.152,7 triliun untuk atau 60,8 persen dari target.

"Perpajakannya (tumbuh) 16,5 persen, jauh lebih tinggi, dan PNBPnya tumbuh 24,3 persen. Jadi, pajak, bea cukai, dan restribusi PNBP semuanya meningkat sehingga domestik meningkat 18,4 persen," tuturnya.

Pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan pendapatan negara tercatat 11,4 persen. Dengan kata lain, pertumbuhan tahun ini jauh lebih tinggi.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut realisasi belanja negara juga mengalami perbaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Belanja negara kita juga tidak buruk. Belanja kita total tumbuh 8,8 persen, tahun lalu posisi Agustus belanja negara hanya tumbuh 5,6 persen," ucapnya.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2MjnGvs

No comments:

Post a Comment