Pages

Sunday, September 23, 2018

5 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Tunisia

NABEUL, iNews.id - Banjir bandang melanda semenanjung Cap Bon, Tunisia, sejak Sabtu (24/9/2018). Akibatnya, sedikitnya lima orang tewas.

Badai menyebabkan ketinggian air di beberapa daerah meningkat sebanyak 1,7 meter. Beberapa jembatan dan jalan juga rusak akibat hujan lebat.

Di sebagian besar wilayah, ketinggian air mulai surut dengan cepat. Kementerian Dalam Negeri Tunisia menyatakan, jumlah korban tewas meningkat menjadi lima setelah seorang remaja tersengat listrik saat banjir di Bou Argoub, 45 kilometer sebelah tenggara Algiers, Minggu (24/9/2018).

Juru bicara Kementrian, Sofiene Zaag, mengatakan seorang pria berusia 60 tahun tenggelam di dekat Kota Takilsa dan seorang pria lain ditemukan tewas di Bir Bouregba, dekat dengan Kota Hammamet.

Dua kakak beradik perempuan juga dilaporkan hanyut saat meninggalkan pekerjaan mereka di sebuah pabrik di Bou Argoub.

"Mereka berusaha menyeberangi wadi untuk pulang," kata Amir, warga di daerah itu, kepada AFP, Senin (24/9/2018).

Wadi merupakan dasar sungai yang biasanya kering namun justru menampung air hingga sampah saat musim penghujan.

"Banyak wadi yang diabaikan selama puluhan dekade, tidak ada pemeliharaan," katanya.

Amir menyebut dasar sungai dipenuhi dengan pohon, sampah, dan puing-puing bangunan.

Seorang pria di daerah lain setuju bahwa wadi yang tertutupi banyak benda itu makin memperparah banjir.

"Hujan turun sejak siang dan (sore) menjadi sangat deras," kata penduduk kota pesisir Nabeul, Moncef Barouni.

"Wadi di depan rumah kami terhambat oleh pepohonan dan air membanjiri jembatan dan menuju ke jalanan," katanya, kepada AFP.

"Dalam beberapa menit saja, air menyapu pagar, lalu ruang ketel, dapur, dan sebagian rumah. Saya ketakutan."

Badai menyebabkan ketinggian air mencapai 200 milimeter di Nabeul dan hingga 225 milimeter di Beni Khalled, di pusat semenanjung. Ini merupakan hujan paling lebat sejak pada 1995.

Perdana Menteri Chahed menyerukan agar warga tetap tenang dan dia memastikan ekskavator serta pompa sudah diterjunkan ke lapangan.

Pihak berwenang Tunisia juga mengirim tim polisi, tentara, dan penyelamat ke wilayah itu pada Sabtu sore, di samping mengerahkan ambulans dan dua helikopter.

Chahed juga mengunjungi wilayah-wilayah yang terkena bencana dan bertemu warga.

"Hal utama hari ini adalah untuk membuka kembali jalan dan membantu mereka yang terkena dampak. Ada daerah yang masih terisolasi," katanya, dikutip oleh stasiun radio Mosaique FM.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PXl9te

No comments:

Post a Comment