
JAKARTA, iNews.id - Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan menuai reaksi berbagai pihak. Salah satunya dari Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Perindo Christophorus Taufik.
Taufik menyayangkan peristiwa itu. Tidak seharusnya seorang pejabat publik melakukan hal itu. Terlebih, hakim yang dipanggil dengan sebutan "Yang Mulia" seharusnya mencontohkan sikap dan perilaku yang dapat menjadi teladan bagi publik.
"Yang pasti korupsi terjadi karena ada kesempatan, yang harus dibenahi adalah sistemnya (pengadilan)," katanya di Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Taufik mengatakan, upaya KPK mengungkap korupsi di Indonesia tidak lah mudah. Karena itu, dirinya mengapresiasi OTT yang dilakukan KPK selama ini.
KPK diminta terus memberantas praktik korupsi yang kemungkinan dapat dilakukan di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari pejabat daerah, provinsi sampai nasional.
BACA JUGA: KPK Tetapkan Hakim dan Panitera PN Medan Tersangka
Menurut Taufik, masyarakat juga harus ikut berperan aktif dalam upaya pemberantasan korupsi tersebut. "Ini pekerjaan rumah yang tidak mudah tapi harus dilakukan KPK," ungkapnya.
Taufik mengingatkan agar KPK tidak hanya fokus pada penangkapan pelaku korupsi tetapi harus ada upaya lain agar tindakan melakukan korupsi tidak terjadi. "Jangan hanya fokus menangkap orang terus, tetapi dibutuhkan upaya pencegahan yang membawa hasil," ujarnya.
Seperti diketahui, KPK mengamankan delapan dalam OTT di Medan. Empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka, salah satunya hakim ad hoc Tipikor PN Medan Merry Purba.
Pada kesempatan itu, KPK juga telah mengamankan beberapa barang bukti termasuk uang tunai dalam bentuk dolar Singapura.
Editor : Zen Teguh
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2POt10B
No comments:
Post a Comment