
JAKARTA, iNews.id - Kurs rupiah di pasar spot pada perdagangan, Senin (26/8/2019) pagi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda terpantau masih berada di level psikologis Rp14.200 per dolar AS.
Data Bloomberg pukul 10.06 WIB menunjukkan, rupiah terdepresiasi 37 poin atau 0,26 persen menjadi Rp14.252 per dolar AS dari posisi terakhir pekan lalu Rp14.215 per dolar AS. Laju pergerakan harian rupiah tercatat Rp14.245-14.270 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp14.245 per dolar AS.
Yahoo Finance mencatat, rupiah melemah 40 poin atau 0,28 persen menjadi Rp14.250 per dolar AS dari sesi pekan kemarin Rp14.210 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan di Rp14.244 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp14.210-14.270 per dolar AS.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah 12 poin menjadi Rp14.261 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.249 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Nilai memperkirakan, kurs rupiah pada awal pekan bergerak melemah dipengaruhi sentimen perang dagang. "Rupiah kemungkinan melemah akibat sentimen negatif dari perang dagang, akibat pelemahan yuan yang melemah 0,7 persen ke level 7,14 yuan per dolar," kata di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Ahmad memperkirakan, indeks dolar diperkirakan bergerak melemah di level 97-97,3 terhadap mata uang kuat utama lainnya. Penurunan dolar AS didorong oleh kembali meningkatnya eskalasi perang dagang antara China-AS setelah Presiden AS Donald Trump dan China saling balas untuk menaikkan kembali tarif barang impor masing-masing negara.
China mengancam akan kembali menaikkan tarif impor barang AS sebesar 10 persen terhadap barang impor asal AS senilai 75 miliar dolar AS. Trump pun mengancam akan menaikkan tarif lebih tinggi terhadap impor barang asal China di pertemuan G7.
Ahmad memprediksi pada hari ini rupiah kemungkinan akan bergerak melemah di kisaran Rp14.270 per dolar AS hingga Rp14.300 per dolar AS.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2NCBjdD
No comments:
Post a Comment