JAKARTA, iNews.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,68 persen ke level 6.358 dari 6.315 pada penutupan pekan lalu.
Hal ini menjadi respons pasar terhadap hasil Pemilihan Presiden 2019 yang pada Kamis lalu Mahkamah Konstitusi (MK) membuat putusan atas sengketa Pilpres 2019 yang menolak sepenuhnya gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Keputusan MK yang bersifat final dan mengikat dinilai menjadi sentimen positif bagi ekonomi nasional.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, senada dengan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen menjadi Rp7.243,045 triliun dari Rp7.193,904 triliun pada penutupan pekan lalu.
"Pekan terakhir di bulan Juni 2019 data rata-rata perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup positif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/6/2019).
Hal tersebut ditandai dengan peningkatan yang paling tinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian BEI selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 13,14 persen menjadi 17,238 miliar unit saham dari 15,236 miliar unit saham pada pekan lalu.
Namun, untuk rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan 0,17 persen menjadi 469,421 ribu kali transaksi dari 470,219 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya. Kemudian untuk rata-rata nilai transaksi harian BEI juga turun 0,32 persen menjadi Rp11,345 triliun dari Rp11,381 triliun pada pekan sebelumnya.
Kendati demikian, investor asing pada penutupan perdagangan pekan ini mencatatkan beli bersih sebesar Rp9,22 triliun. Dengan demikian sepanjang tahun ini, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp68,797 triliun.
Pada pekan ini, PT Adhi Karya (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019. Obligasi ini dicatatkan dengan nilai nominal Rp1,02 triliun dan berperingkat idA- (Single A minus).
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan II Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Obligasi tersebut dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp3 triliun.
Kemudian, Obligasi Berkelanjutan IV Federal International Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Federal International Finance (FIFA). Obligasi tersebut dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp1,5 triliun.
"Pada pekan ini, BEI resmi mencatatkan tiga Obligasi Berkelanjutan," kata dia.
Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2019 sampai saat ini adalah 42 emisi dari 31 emiten senilai Rp50,81 triliun. Maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 397 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp419,71 triliun dan 47,5 juta dolar AS, diterbitkan oleh 117 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 101 seri dengan nilai nominal Rp2,525.04 triliun dan 400 juta dolar AS. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp9,01 triliun.
Dia melanjutkan, satu emiten baru pada pekan ini resmi melantai di BEI, yaitu PT Golden Flower Tbk (POLU). Perusahaan yang bergerak pada sektor Micellaneous Industry dan pada Sub Sektor Textile, Garment ini menjadi emiten ke-17 pada tahun 2019 di BEI.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2XgbW77
permisi ya
ReplyDeletemau numpang promosi bo kelinci99
cashback kami berikan sebesar 5% untuk permainan live casino ya bos
silahkan kunjungi WWWoKELINCIPOKER99oME