Pages

Wednesday, June 19, 2019

Saksi Prabowo Ungkap Pernyataan Gubernur Jateng Sebut Aparat Tak Perlu Netral

JAKARTA, iNews.id - Salah satu saksi fakta yang dihadirkan Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Haerul Anas Suadi menyinggung pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyebut aparat tidak perlu netral. Pernyataan Ganjar itu disampaikan dalam kegiatan pelatihan atau Training of Trainer (TOT) yang digelar Tim Kampanye Nasional (TKN) 01 Jokowi-Ma'ruf pada 20-21 Januari 2019.

Hal itu diungkapkan Anas dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 yang digelar di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (20/6/2019) dini hari.

BACA JUGA:

Ditutup setelah 20 Jam, Sidang Sengketa Pilpres Dilanjutkan Pukul 13.00

Saksi Prabowo-Sandi Mengaku Pernah Diintimidasi hingga Dapat Ancaman

Said Didu Jadi Saksi Prabowo-Sandi, Tim Kuasa Hukum Jokowi Tak Mau Bertanya

Awalnya, Anas yang merupakan caleg Partai Bulan Bintang (PBB) itu menceritakan soal kesaksiannya saat menghadiri acara pelatihan saksi yang diselenggarakan TKN Jokowi-Ma'ruf sebagai salah satu utusan dari partai. Kegiatan pelatihan itu terkait startegi pemenangan dalam kontestasi Pilpres 2019.

Saat itu, Anas menyampaikan, Ganjar memaparkan sejumlah statistik elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sedikitnya, politikus PDI-Perjuangan itu memetakan ada sekitar tujuh Provinsi di Indonesia yang dianggap masih rawan bagi pasangan calon petahana tersebut. Pada sesi itulah Ganjar menyinggung tentang aparat.

"Pak Gubernur itu mengatakan bahwa pemenangan itu, yang saya ingat itu bahwa aparatur itu sebaiknya enggak netral. Jadi disampaikan buat apa netral? Dengan suara agak kencang, dan berkali-kali sekitar tiga, empat kali," ujar Anas.

Bahkan, Anas mengaku pernyataan soal aparat itu disinggung Ganjar kembali pada hari kedua kegiatan pelatihan yang digelar pihak TKN Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Di hari kedua, sesi pagi disampaikan, bahwa aparat sebaiknya yang membela 01, ya kita harus confidence. Dalam hal ini 01 bahwa aparat itu udah mendukung, dan kalau netral buat apa," katanya melanjutkan.

Mendengar pernyataan Anas, Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto pun langsung bertanya kepada caleg PBB itu terkait metode-metode aparat tak perlu netral itu diajarkan kepada para tamu utusan yang hadir di acara tersebut.

"Karena saksi yang hadir bukan pejabat, jadi enggak ada arahan ke sana. Hanya beri semacam kepercayaan diri pada para saksi bahwa tidak ada kekhawatiran, itu kan TOT pemberian semangat," jawab Anas.

Editor : Djibril Muhammad

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2XXWNnz

No comments:

Post a Comment