
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan. Adapun IHSG akan bergerak di rentang 6.410-6.480.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal mengonfirmasi pola hammer pattern yang terbentuk pada pergerakan sebelumnya. Konfirmasi ini membawa pergerakan yang akan cenderung lebih optimis menguji MA20 dan bearish trend line dalam jangka waktu dekat.
Sementara itu, indikator stochastic terkonsolidasi dengan RSI yang bergerak bullish reversal momentum memberi tambahan sinyal penguatan pada perdagangan selanjutnya. "Diprediksikan IHSG akan bergerak melanjutkan penguatannya dengan support resistance 6.260-6.426," ujarnya dalam hasil risetnya, Rabu (7/5/2019).
IHSG sebelumnya menguat sebesar 0,65 persen atau 40,97 poin ke level 6.297 dengan aksi beli bersih investor asing sebesar Rp536,76 miliar setelah IHSG bergerak melemah signifikan sejak akhir pekan lalu.
Indeks sektor industri dasar dan aneka industri menguat dengan saham-saham perusahaan perternakan dan produsen semen memimpin penguatan. Data tingkat penjualan ritel naik berkontraksi terhadap ekspektasi di level 10,1 persen berbanding ekspektasi turun ke level 8 persen menjadi salah satu faktor positif IHSG hingga dapat bertahan pada zona positif.
Sementara itu, bursa Asia ditutup bervariasi di saat mayoritas indeks saham Jepang membuka perdagangan pertama pada bulan ini dengan pelemahan. Indeks Nikkei (-1,51 persen) dan TOPIX (-1,12 persen) melemah signifikan sedangkan HangSeng (+0,52 persen) dan Shanghai (+0,98 persen) menguat.
Hal tersebut terjadi setelah meredanya sentimen ketegangan spekulasi hasil pertemuan AS dan China mengenai kesepakatan perdagangan di mana sebelumnya Trump mengancam akan memberlakukan tarif import akhir pekan ini. China mengonfirmasi wakil perdana menteri akan menghadiri pembicaraan perdagangan di Washington pada pekan ini.
Kemudian, bursa Eropa ditutup mayoritas tertekan dengan indeks Eurostoxx (-1,78 persen), FTSE (-1,63 persen), dan DAX (-1,58 persen) melemah signifikan karena penurunan harga saham perbankaan dan produsen minyak. Minyak mentah WTI turun setelah pemerintahan Donald Trump mengirim kapal perang ke Timur Tengah sebagai peringatan kepada Iran.
Menurut dia, investor akan cenderung terfokus pada data perdagangan di China hingga AS pada pekan ini. Diekspektasikan akitivitas ekspor China melambat hingga 2,3 persen dari 14,2 persen pada priode sebelumnya akan menghambat optimisme investor yang mulai tumbuh.
Saham-saham yang dapat dicermati di antaranya WSBP, WTON, CPIN, JPFA, SMGR, HMSP, BBNI, JSMR, ITMG, BSDE, SMRA, dan ERAA.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2HbIoNs
No comments:
Post a Comment