
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah terus mendorong inovasi pembiayaan infrastruktur melalui program Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP) guna mengatasi kesenjangan pembiayaan infrastruktur di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan, dorongan terhadap KPBU merupakan langkah untuk menutupi kesenjangan pendanaan non-APBN sebesar 70 persen atau Rp1.435 triliun.
Dia juga mengatakan, kemampuan APBN periode 2020-2024 diproyeksikan hanya mampu memenuhi 30 persen atau sekitar Rp623 triliun dari total kebutuhan anggaran untuk penyediaan infrastruktur sebesar Rp2.058 triliun.
Kebutuhan anggaran itu mencakup sektor sumber daya air sebesar Rp577 triliun, sektor jalan dan jembatan Rp573 triliun, sektor permukiman Rp128 triliun, dan sektor perumahan sebesar Rp780 triliun.
Melalui skema KPBU, lanjutnya, badan usaha terikat hubungan kerja sama dengan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang mengacu spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"KPBU dilakukan mulai dari merencanakan, merancang, mendesain, membangun, membiayai, memelihara dan mengoperasikan. Selama ini kita telah mengenal KPBU dalam pembangunan jalan, diharapkan tahun ini bisa KPBU dalam bidang perumahan," kata Eko, dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/3/2019).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya menilai peran serta pihak swasta sangat krusial dalam partisipasi penyediaan program air bersih. Nilai proyek pembangunan program air bersih yang sangat tinggi menjadi alasan utama pemerintah memilih menjalin kerja sama dengan swasta.
Salah satu proyek KPBU yang terakhir ditandatangani adalah SPAM Semarang Barat. Penandatanganan kerjasama dilakukan bersamaan dengan kegiatan Annual Meeting IMF-IWB tahun lalu.
Dalam proyek itu, PT Medco Infrastruktur Indonesia yang di dalamnya teradapat Moya Group yang menaungi PT Aetra Air Jakarta, memenangkan tender SPAM Semarang Barat. Nilai investasi Rp458 miliar dengan jangka waktu kerjasama dua tahun untuk konstruksi dan 25 tahun untuk operasional.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Y4SrLK
No comments:
Post a Comment