
JEMBRANA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani Jembrana, Bali. Penyerahan alsintan senilai Rp650.660.000 ini diserahkan secara simbolis kepada sejumlah kelompok tani.
Adapun alsintan yang diberikan berupa traktor roda dua 20 unit, cultivator lima unit, dan power thresher multiguna lima unit. “Kepada kelompok tani yang mendapatkan bantuan ini, kami harap agar dapat dipergunakan semestinya. Alat pertanian ini harus dijaga dengan baik serta dirawat selepas pemakaian. Mudah-mudahan dengan alat ini hasil yang diperoleh petani bisa lebih meningkat lagi,” ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy dalam keterangannya, Senin (18/3/2019).
Sarwo Edhy berpesan, agar bantuan alsintan jangan sampai hanya disimpan di rumah atau dijual. Dia mengatakan, hal itu sudah terjadi di daerah lain sehingga pemerintah menariknya kembali untuk direalokasi ke daerah lainnya yang membutuhkan.
"Ada daerah lain bukan di Bali ditemukan alsintan tidak dipergunakan bahkan ada yang dijual. Jangan sampai hal ini terjadi di sini. Sebab, dinas akan menarik kembali alsintan itu agar diberikan ke daerah lainnya," kata Sarwo Edhy.
Sarwo Edhy juga menawarkan kepada petani Jembrana bantuan lainnya bila dibutuhkan. Seperti jaringan irigasi tersier, embung, benih untuk hortikultura atau benih florikultura serta pupuk bersubsidi.
"Silakan ajukan ke kami melalui Dinas Pertanian. Kami siap membantu tidak hanya tanaman pangan, tetapi bila di Jembrana mengembangkan perkebunan, hortikuotura, florikultura atau peternakan kami juga siap membantu," kata Sarwo Edhy.
Sarwo menambahkan, bila ada jaringan irigasi di Jembrana yang rusak, juga bisa mengajukan bantuan ke Kementan. Begitu juga dengan asuransi pertanian, Kementan juga siap memberikan subsidi.
"Di Kementan ada bantuan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Apabila Jembrana membutuhkan RJIT atau pembangunan embun untuk mengairi persawahan, silakan ajukan ke kami," tutur Sarwo Edhy.
Sarwo menyebutkan, petani Kabupaten Jembrana juga harus mengetahui adanya asuransi pertanian. Petani bisa mendaftarkan lahannya ke Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sehingga bisa menjalankan usaha taninya lebih tenang.
"Pemerintah memberi subsidi Rp144.000 dan petani hanya dibebani Rp36.000 per ha. Petani Jembrana kami dorong ikut program asuransi pertanian. Karena bila terkena musibah gagal panen dapat ganti rugi Rp6 juta per hektare," kata Sarwo Edhy.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2HoSb52
No comments:
Post a Comment