
JAKARTA, iNews.id - PT Angkasa Pura Kargo mengakui kenaikan tarif kargo memengaruhi volume kargo yang turun hampir 20 persen. Padahal, induk usahanya PT Angkasa Pura II (Persero) meminta untuk tingkatkan volume kargo hingga 1 juta ton.
Direktur Utama Angkasa Pura Kargo Denny Fikri mengatakan, dengan adanya kenaikan tarif kargo membuat pengguna mencari alternatif moda kargo lainnya. Terutama bagi pengiriman sesama pulau yang bisa dikirim melalui moda darat.
"Tarif kargo naik kami terpengaruh juga. Mereka cari alternatif lain. Kayak Jawa, Sumatera mereka akhirnya pakai darat. Makanya pengaruh. Padahal kita pengen naikin volume," ujarnya di Hotel Mercure Sabang, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Penurunan volume kargo yang diangkut tersebut terjadi dalam dua bulan dan terus dicek secara berkala. Namun, hingga saat ini volume tersebut belum mengalami perubahan.
"Hampir 20 persen. Dalam dua bulan. Tiap hari saya liatin laporannya. Itu terasa, kita sangat terasa. Makanya ini salah satu usaha yang kita lalukan adalan menggandeng freighter," ucapnya.
Menurut dia, penurunan ini terjadi hampir di semua bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II. Volume kargo yang paling banyak mengalami penurunan adalah Bandara Internasional Soekarno Hatta yang selama ini menjadi penyumbang terbesar dari total kargo perusahaan.
"CGK, tetap di sana. Karena jadi hub internasional. Nomor dua Bandara Kualanamu, Palembang, dan Minangkabau. Menurut saya, AP I juga hampir sama tapi tidak tahu datanya," kata dia.
Tahun ini, Angkasa Pura Kargo menargetkan dapat mengangkut volume kargo hingga 1 juta ton. Sementara, tahun lalu pihaknya berhasil merealisasikan sekitar 940.000 ton volume kargo di mana 736.000 ton melalui Bandara Soetta dan sisanya dari 15 bandara lainnya.
"Kita mau nambah lagi 60.000 ton. Minimal 1 juta ton. Makanya kita undang-undang freighter kan. Mereka operasikan pesawat Boeing 737 sebanyak 200 kalau tidak salah. Kapasitasnya 15 ton," tuturnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2SaWkKZ
No comments:
Post a Comment