YERUSALEM, iNews.id - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, yang kini sedang berkampanye untuk pemilu Israel, berjanji untuk membekukan transfer dana oleh Israel ke Otoritas Palestina (PA), setelah serangan mematikan Palestina terhadap seorang perempuan muda.
Israel mengumpulkan sekitar 127 juta dolar sebulan dalam bea cukai yang dipungut atas barang-barang yang ditujukan ke pasar Palestina yang transit melalui pelabuhan Israel; dan kemudian mentransfernya ke PA.
Parlemen Israel, Knesset, tahun lalu mengeluarkan undang-undang untuk menahan sebagian dana, sebagai tanggapan atas pembayaran PA kepada keluarga-keluarga Palestina yang dipenjara oleh Israel karena serangan terhadap Israel.
Keluarga-keluarga itu dianggap sebagai keluarga teroris oleh Israel.
"Pada akhir pekan ini, pekerjaan staf yang diperlukan untuk menerapkan undang-undang tentang pengurangan gaji teroris akan selesai," kata Netanyahu, seperti dilaporkan AFP, Senin (11/2/2019).
"Pekan depan saya akan mengadakan rapat kabinet keamanan dan kami akan menyetujui keputusan yang diperlukan untuk mengurangi dana. Jangan ada yang ragu, dana akan dikurangi, pada awal pekan depan," kata pemimpin Israel itu.
Menteri Pendidikan Naftali Bennett berada di antara kelompok sayap kanan yang pada Minggu kemarin mendesak Netanyahu untuk menerapkan hukum setelah seorang warga Palestina ditangkap pada akhir pekan lalu atas pembunuhan perempuan bernama Ori Ansbacher yang berusia 19 tahun.
Sementara itu, Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein Al Sheikh mengatakan PA tidak akan setuju dengan keputusan Israel menahan bagian dari uang pajak yang harus dibayarkan.
"Otoritas Palestina akan menolak menerima dana bersih jika Israel mengurangi satu sen dari dana itu," katanya, kepada AFP.
Namun, dia tidak merinci langkah PA berikutnya.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2BuMxdf
No comments:
Post a Comment