
SYDNEY, iNews.id - Kura-kura raksasa yang diyakini telah punah 100 tahun lalu ditemukan kembali di Pulau Fenandina, kepulauan Galapagos, Ekuador.
Menteri Lingkungan Ekuador Marcelo Mata mengatakan, kura-kura spesies Chelonoidis Phantasticus betina dewasa ditemukan oleh tim ekspedisi yang dipimpin otoritas Taman Galapagos serta kelompok Konservasi Galapagos.
Sebelumnya, kementerian menyatakan kura-kura Chelonoidis Phantasticus punah 100 tahun lalu, tapi tak disertai dengan informasi detail.
Sementara itu, Konservasi Galapagos menyatakan, spesies Chelonoidis Phantasticus atau dikenal juga dengan kura-kura Fernandina, terakhir diketahui keberadaannya oleh tim ekspedisi Akademi Ilmu Pengetahuan California pada April 1906.
"Setelah diperkirakan punah akibat letusan gunung di akhir abad, ada pengamatan nyata yang menunjukkan masih ada sedikit kura-kura tersisa di pulau itu," demikian pernyataan konservasi, dalam situs web-nya, seperti dilaporkan kembali DPA, Rabu (20/2/2019).
Pada 2017, International Union for Conservation of Nature (IUCN) menerbitkan laporan yang mengategorikan spesies tersebut sangat terancam punah atau kemungkinan akan punah. IUCN mengindikasikan kura-kura Chelonoidis Phantasticus belum sepenuhnya punah.
Beberapa penampakan kura-kura diduga Chelonoidis Phantasticus juga terungkap dalam survei di daerah terpencil Pulau Fernandina pada 1964. Tim mendokumentasikan beberapa kura-kura besar.
Survei menggunakan pesawat pada 2009 juga mengindikasikan penampakan kura-kura spesies yang belum dikonfirmasi, kemungkinan besar Chelonoidis Phantasticus.
"Penampakan dan tanda-tanda ini, meskipun perlu verifikasi melalui survei lebih luas, menunjukkan kemungkinan bahwa spesies tersebut tetap ada dalam jumlah sangat kecil," kata IUCN.
Survei yang dilakukan otoritas Galapagos akhirnya memastikan Chelonoidis Phantasticus masih ada.
Di kepulauan Galapagos ada 12 spesies kura-kura termasuk Chelonoidis Phantasticus. Setiap spesies mendiami masing-masing pulau utama kepulauan Galapagos, yang dijadikan situs Warisan Dunia oleh Unesco sejak 1979.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2tuqtL9
No comments:
Post a Comment