Pages

Tuesday, January 22, 2019

Rawan Aksi Profit Taking, IHSG Berpotensi Melemah

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih rawan aksi ambil untung (profit taking). Dengan demikian, indeks berpotensi melemah ke titik support di 6.420.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG secara teknikal bergerak kembali terkonsolidasi bertahan pada area support MA5 di kisaran 6.440. Indikator Stocahstic dead-cross pada area overbought dengan momentum Indikator RSI yang cukup tinggi pada poin 88.76 oscillator.

Hal ini menandakan pergerakan yang sudah cukup tinggi dan penguatan yang telah cukup signifikan perlu adanya koreksi wajar jangka pendek guna melanjutkan tren penguatan.

"Jika IHSG melemah dan tutup break out dengan support MA5 di kisaran 6.440 akan terjadi koreksi jangka pendek hingga melakukan pengujian support MA20 dikisaran 6.300. Kami perkirakan IHSG akan bergerak cenderung kembali menekan dengan diwarnai aksi profit taking dengan range pergerakan 6.420-6.500," ujarnya dalam riset tertulisnya, Rabu (23/1/2019).

IHSG ditutup menguat menjelang penutupan sebesar 0,27 persen atau 17,73 poin ke level 6.468 dengan sektor industri dasar dan konsumer menjadi pendorong penguatan IHSG di akhir sesi perdagangan. Rupiah terkonsolidasi 0,05 persen ke level Rp14.220 per dolar AS dan investor asing tercatat net buy Rp89,31 miliar.

Mayoritas ekuitas Asia ditutup turun. Indeks Nikkei (-0.47 persen), TOPIX (-0.63 persen), HangSeng (-0.70 persen) dan Shanghai (-0.70 persen) melemah seiring fokus investor yang beralih pada komentar Presiden China Xi Jinping pada stabilitas politik. Hal ini memunculkan kekhawatiran implikasi perlambatan ekonomi yang baru.

"Perkiraan IMF untuk pertumbuhan global membawa kekhawatiran setelah ketidakpastian perdagangan berlarut panjang," kata dia.

Bursa Eropa menutup perdagangan dengan melemah. Indeks Eurostoxx (-0.52 persen), FTSE (-0.99 persen), DAX (-0.41 persen) dan CAC (-0.42 persen) terkonsolidasi negatif seakan tergelincir di hari kedua. Hal ini menyebabkan Pound melemah ketika pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn mendukung rencana yang akan membuka pintu untuk referendum Brexit kedua.

"Euro turun 0,1 persen menjadi 1,1358 dolar AS, terlemah dalam hampir tiga minggu," ucapnya.

Sentimen selanjutnya yang akan menjadi fokus investor di antaranya hasil pertemuan Bank of Japan pada kebijakan moneter dan Perubahan stok minyak mingguan di AS. Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya WTON, JPFA, TPIA, HMSP, INTP, dan UNTR.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2CCkR5O

No comments:

Post a Comment