Pages

Sunday, January 20, 2019

Produk Kereta INKA Diekspor, Menperin Sebut Industri RI Berdaya Saing

JAKARTA, iNews.id - Industri kereta api nasional semakin menunjukkan daya saingnya dengan kembali melakukan ekspor. PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) melakukan pengiriman hasil tender yang nantinya berjumlah total 250 gerbong kereta penumpang ke Bangladesh.

Pada tahun 2017, INKA memenangkan tender pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway sebanyak 250 gerbong kereta dengan nilai kontrak sebesar 100,89 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,4 triliun.  

“Ini menunjukan kemampuan engineering dan produk nasional yang sudah bisa menembus pasar ekspor sekaligus menembus pasar-pasar nontradisional,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat peresmian pengiriman ekspor gerbong kereta produksi Indonesia ke Bangladesh, Minggu (20/1/2019) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Daya saing dan kompetensi membuat INKA yang berkompetisi di negara lain melalui tender tetap bisa memenangi persaingan. Salah satu keunggulan kereta yang diekspor ini adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai 65 persen. “Kalau engineering dihitung sebagai local content, bisa mencapai 80 persen, ditambah sinergi dengan bahan baku lokal yang sudah tersedia,” tuturnya.

Ekspor kereta produksi PT INKA (Persero) didukung dengan skema National Interest Account dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). “Ditambah lagi, sekarang pemerintah membantu melalui LPEI. Ke depannya, untuk ekspor produk seperti industri strategis harus dipaket dengan pembiayaan,” ucapnya.

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menyampaikan, saat ini perusahaan juga tengah menyelesaikan pesanan dari dalam negeri, yakni 438 kereta LRT Jabotabek pesanan PT KAI, rangkaian kereta untuk Filipina, serta menggarap potensi di Srilanka.

Untuk terus meningkatkan produktivitas industri ini, pemerintah memberikan dukungan perluasan pabrik INKA di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan total nilai investasi sekitar Rp1,63 triliun. Perluasan tersebut meliputi pembangunan workshop dan fasilitas senilai Rp1,34 triliun, serta perencanaan dan pengadaan lahan sebesar Rp0,29 triliun.

“Dengan dibangunnya pabrik baru, diharapkan bisa memberikan multiplier effect terhadap perekonomian, salah satunya penyerapan tenaga kerja lokal yang bertambah 3.000 naker sehingga pekerja INKA menjadi 8.000 orang,” kata Menperin.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2FGNXoP

No comments:

Post a Comment