Pages

Sunday, January 20, 2019

Peneliti: Politik Pasif Kaum Milenial Bisa Membawa Kejutan

JAKARTA, iNews.id – Generasi milenial saat ini dinilai tengah memainkan politik pasif sebagai upaya menekan partai politik dan pasangan capres–cawapres peserta Pemilu 2019. Peneliti politik dari The Indonesian Institute, Fadel Basrianto mengatakan, adanya ancaman golput dari kalangan milenial belakangan ini seakan ingin memberikan pesan kepada para elite politik tentang pentingnya pendidikan politik substansial dalam pemilu.

“Kalangan milenial menunjukkan bahwa mereka sedang memainkan politik kepasifan,” kata Fadel di Jakarta, Senin (21/1/2019).

Menurut Fadel, ancaman golput itu secara tidak langsung untuk mendesak partai politik dan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden memberikan pendidikan politik dengan baik. Hal itu, kata dia, merupakan cara berpolitik yang tidak sekadar kepada siapa pilihan dijatuhkan. Sebelum memilih, mereka mengajukan syarat-syarat terlebih dahulu yang harus dipenuhi oleh pasangan calon maupun partai politik peserta Pemilu 2019, yakni memberikan pendidikan politik.

BACA JUGA: Sudirman Said: Serius Bangun Kaum Muda, Indonesia Jadi Raksasa Dunia

Fadel berpendapat, politik kepasifan sesungguhnya tidak akan banyak membuat perubahan. Akan tetapi, gerakan semacam itu dapat menjadi signifikan jika diikuti seluruh kalangan milenial, mengingat jumlah pemilih milenial pada Pemilu 2019 mencapai sekitar 40 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT).

“Politik kepasifan inilah yang nantinya dapat menjadi kejutan kepada para kandidat dan partai politik yang menghiraukan mereka,” ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, partai politik maupun kandidat yang berhasil membaca orientasi politik kaum milenial semacam itu akan berpotensi mendapatkan limpahan suara dari generasi milenial.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2RGRRnY

No comments:

Post a Comment