Pages

Monday, January 7, 2019

Mulai Jenuh, IHSG Diprediksi Melemah

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi. Titik support dan resistance indeks pada perdagangan hari ini ada di 6.231-6.317.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak menguat namun membentuk pola candle bearish belt hold dengan indikasi terkoreksi setelah mencapai level resistance.

Sementara itu, indikator Stochastic bergerak pada area overbought dan membentuk pola dead-cross dengan momentum RSI yang cukup mahal menguatkan signal koreksi pada perdagangan selanjutnya.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah dengan support resistance 6.231-6.317," kata dia dalam riset tertulis, Selasa (8/1/2019).

IHSG sebelumnya ditutup menguat 0,20 persen atau 12,68 poin ke level 6.287. Dengan aksi beli investor asing tercatat cukup besar Rp398,59 miliar seiring penguatan rupiah terhadap dolar AS, setelah intervensi Bank Indonesia mampu menutup IHSG menguat 1,31 persen ke level Rp14.083 per dolar AS.

"Sektor keuangan dan infrastruktur menjadi pemimpin kontributor penguatan IHSG dengan saham TLKM," kata dia.

Ekuitas Asia ditutup menguat pada perdagangan awal pekan. Indeks Nikkei (+2,44 persen), TOPIX (+2,81 persen), HangSeng (+0,82 persen) dan CSI (+0,61 persen) ditutup pada zona positif.

Menurut dia, trader kembali beralih kepada aset beresiko setelah kekhawatiran diredam oleh Jerome Powell serta kebijakan moneter PBOC yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi dunia dan pasar ekuitas.

"Greenback melemah pada mayoritas mata uang di Asia setelah pembicaraan baru antara AS dan China tentang perdagangan mencuat kepermukaan," ujarnya.

Ekuitas Eropa ditutup melemah. Indeks Eurostoxx (-0,27 persen), FTSE (-0,39 persen) dan DAX (-0,18 persen) bergerak pada zona negatif. Hal ini seiring tergelincirnya poundsterling karena anggota parlemen AS berusaha untuk menghindari Brexit yang tidak ada kesepakatan.

"Data penjualan ritel di Jerman mengalami perlambatan seiring kinerja pabrik yang juga melambat di bawah ekspektasi," tuturnya

Sentimen selanjutnya, investor akan lebih memperhatikan prospek pembicaraan AS-China dalam perdagangan dan Harga Minyak yang akan mencoba kembali pada level psikologis 50 dolar AS per barel. Dari dalam negeri trader akan menanti data penjualan mobil.

Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya TBLA, LSIP, MAPI, SIMP, INTP, dan UNTR.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2GZWbK6

No comments:

Post a Comment