JAKARTA, iNews.id - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) saat ini sedang mengerjakan beberapa proyek untuk tahun 2019. Dua di antaranya merupakan proyek yang dijalankan sejak tahun sebelumnya.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, proyek pertama yang ditargetkan selesai pada April mendatang adalah pembangunan Hot Strip Mill (HSM) 2. Proyek ini progres per November 2018 sudah rampung 90,23 persen.
"Proyek ini untuk memasok baja HRC (hot rolled coil) untuk segmen otomotif, pipa baja, re-rolling konstruksi dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun," ujarnya saat public expose di Auditorium Gedung BEI, Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Dia melanjutkan, pihaknya juga tengah melakukan pembangunan dermaga 7.1 dan 7.2 yang akan dioperasikan oleh PT Krakatau Bandar Samudera. Proyek ini ditargetkan selesai Mei 2019 dengan progres per November 2018 sekitar 68,53 persen.
"Proyek ini bertujuan melayani kebutuhan bongkar muat curah dengan kapasitas kapal sandar maksimal 70.000 DWT," ucapnya.
Kemudian, proyek Pickling Line and Tandem Cold Mill (PLTCM) yang menjadi lanjutan dari proyek HSM 2. Namun, proyek ini untuk memproduksi cold rolled coil (CLC) di mana sebagian produksinya untuk bahan baku perusahaan patungan (joint venture) dengan Jepang yaitu Krakatau Nippon Steel Sumikin.
"Total investasinya sekitar kurang lebih 200 juta dolar AS," kata dia.
Selain proyek-proyek, pihaknya juga melakukan investasi guna meningkatkan produktivitasnya. Misalnya pada pengolahan lembaran baja (skin pass mill) agar sesuai dengan keinginan customer.
"Tren daripada tuntutan customer agar produk yang dihasilkan sekarang kecenderungan pada produk yang lebih tipis sehingga penanganannya pun memerlukan suatu proses tambahan yaitu skin pass mill process," tuturnya.
Kendati demikian, proses konstruksinya tidak akan dimulai tahun ini, namun proses pembiayaan dan partnership dipastikan selesai pada 2019. Saat ini, sudah ada beberapa partner yang berminat untuk berinvestasi sehingga diperkirakan pada triwulan II-2019 penjajakan akan selesai sehingga tinggal dieksekusi investasinya.
"Presiden kan mencanangkan 10 juta ton tapi proses konstruksinya tidak dimulai 2019, tapi kami memastikan bahwa perencanaan dan hal-hal lain kaitan 10 juta ton seperti pembiayaan, partner, dan sebagainya kita pastikan di 2019," ujarnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Rv9G8u
No comments:
Post a Comment