Pages

Sunday, January 6, 2019

Kantongi Rp7 Juta Sebulan, Pria Ini Betah Jadi Ojek Online Sejak 2010

JAKARTA, iNews.id - Pekerjaan menjadi pengemudi ojek online tengah marak digandrungi oleh kalangan usia muda hingga tua. Pasalnya, pekerjaan ini dapat menjadi pekerjaan utama juga sampingan mengingat waktu yang dibutuhkan sangat fleksibel.

Pengemudi Go-Jek pertama Mulyono mengatakan, profesinya ini mampu memenuhi kebutuhan ekonominya sejak 2010. Pasalnya, selain waktu yang fleksibel dirinya juga mampu mengantongi penghasilan saat ini sebesar Rp6-7 juta per bulan.

"Kalau saya bicara ekonomi, terus terang dibanding dari saya masih jadi ojek pangkalan sangat berbeda jauh. Apalagi saat tarif Go-Jek sekilo Rp4.000 selama dua tahun saya mengalami. (Penghasilan) Rp6-7 juta per bulan," ujarnya di Aeon Mall Cakung, Jakarta, Mingu (6/1/2019).

Apalagi bonus yang ditawarkan oleh perusahaan penyedia jasa karya anak bangsa ini cukup menggiurkan. Bagi pengemudi ojek online yang berhasil menyelesaikan 18 order (tutup poin) dalam sehari maka diberikan bonus harian sebesar Rp200.000.

"Perusahan mana yang bisa kasih Rp200.000 ke mitranya? Makanya setiap hari saya berusaha untuk tutup poin karena kalau tidak dapat bonus rugi kita karena perusahaan sudah berikan kebijakan itu," ucapnya.

Dalam perjalanannya, setiap aplikator ojek online seringkali mengganti kebijakan tarif per kilometernya dan memberikan berbagai promo serta diskon untuk para pengemudi. Hal ini sebagai cara agar bisa menjaring banyak penumpang.

Kendati demikian, selama hampir delapan tahun menjadi mitra Go-Jek, dia merasa tidak dirugikan dengan kebijakan tersebut. Pasalnya, meski tarif diturunkan namun tetap bisa mendapatkan bonus dari tutup poin.

"Saya nyaman saja nikmatin, tidak ada penurunan pendapatan. Kalau tarif turun iya, kalau bonus kan tidak, bonusnya tetap Rp200.000," kata dia.

Selain bonus, perusahaan juga memberikan layanan BPJS Ketenagakerjaan dan asuransi kesehatan bagi para pengemudinya. Kemudian, pengemudi juga dibekali oleh jaket dan helm khusus sebagai penunjang keselamatan.

"Asuransi kita untuk di jalan ada BPJS Ketenagakerjaan, kalau asuransi kesehatan dari Allianz," ucapnya.

Pria berusia 52 tahun ini sebelum menjadi pengemudi ojek online rupanya berprofesi sebagai ojek pangkalan selama tujuh tahun. Kemudian, dia ditawarkan dan resmi bergabung dengan Go-Jek pada 20 Agustus 2010 hingga saat ini.

"Sampai sekarang masih ada teman-teman di opang belum ikut Go-Jek. Sering saya ajak tapi mereka alasannya itu karena pendidikan, di Go-Jek minimal sekolah SMP tapi sekarang sepertinya tidak ada batasan," tuturnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2QrmQ1z

No comments:

Post a Comment