HONG KONG, iNews.id - Cathay Pacific menyatakan akan tetap menerima tiket kelas pertama dan kelas bisnis yang secara tidak sengaja dijual kepada sejumlah penumpang yang beruntung dengan harga sangat murah.
Maskapai penerbangan Hong Kong itu menjual tiket kelas bisnis untuk penerbangan Agustus dari Vietnam ke New York dengan harga 675 dolar Amerika Serikat (AS) atau kurang dari Rp10 juta untuk pulang-pergi, padahal harga tiket untuk rute yang sama untuk penerbangan pada Juli dan September adalah sekitar 16.000 dolar AS atau sekitar Rp231 juta.
Cathay Pacific mengakui membuat kesalahan, namun pihaknya menegaskan akan menerima tiket-tiket yang sudah terlanjur dibeli dengan harga sangat murah itu.
Tarif tiket tersebut diberitakan oleh para blogger pariwisata pada 31 Desember dan kemudian dicabut oleh Cathay Pacific.
Mac Jaehnert, asal Milwaukee, Wisconsin, AS, menerima penawaran harga lewat Twitter dan memanfaatkan kesempatan untuk memesan tiket kelas pertama dari Boston ke Hong Kong, serta penerbangan lanjutan ke Hanoi, Vietnam, dengan kelas bisnis.
Total biaya yang dikeluarkan adalah 1.220 dolar AS.
Kepada BBC, dia mengaku sebelumnya mendamba-dambakan tiket kelas pertama. Namun sebagai blogger pariwisata dan manajer media sosial di perusahaan teknologi, dia biasanya terbang di kelas ekonomi.
Mac Jaehner mengaku sering mengadakan perjalanan bisnis tetapi jarang duduk di kelas bisnis atau kelas pertama. (Foto: doc. MAC JAEHNERT)
"Tiket satu kali jalan untuk penerbangan Cathay di kelas pertama sekitar 18.000 dolar AS dan harga itu di luar jangkauan saya," kata Jaehnert.
"Ketika saya hitung, harga yang saya bayarkan merupakan harga potongan 95 persen."
Dia lantas menduga penawaran tiket murah itu merupakan penawaran yang terjadi sekali seumur hidup atau memang karena ada kesalahan, atau kedua faktor itu.
Dia mengaku lega mendengar Cathay Pacific menyatakan tiket-tiket yang dibeli dengan harga miring itu tetap berlaku.
Insiden ini terjadi pada 2018 yang penuh tantangan bagi Cathay Pacific, di tengah usahanya untuk kembali membukukan keuntungan setelah mencatat kerugian selama satu tahun pembukuan sampai Maret tahun lalu.
Maskapai itu kesulitan menghadapi kesulitan, khususnya persaingan dengan maskapai-maskapai berbiaya murah dari China yang menjangkau rute-rute di Hong Kong, China, dan negara-negara Asia Tenggara.
Pada Oktober lalu, Cathay Pacific mengalami persoalan di sistem teknologi informasinya sehingga informasi pribadi sekitar 9,4 juta penumpang berisiko terekspos.
Satu bulan sebelumnya, Cathay Pacific harus mengirimkan salah satu pesawatnya ke pabrik pengecetan karena terdapat kesalahan pada penulisaan nama sehingga nama maskapai itu dieja "Cathay Paciic" di bagian samping badan pesawat.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2QmtK8o
No comments:
Post a Comment