JAKARTA, iNews.id – Sejumlah kalangan terutama pelaku usaha meminta pemerintah memangkas pajak penghasilan (PPh) badan. Langkah ini perlu diambil guna meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, saat ini pemerintah tengah melakukan kajian untuk memangkas PPh badan. Menurut dia, saat ini banyak negara berkembang sedang melakukan hal serupa.
Namun, ia menjelaskan, hal tersebut bukanlah hal mudah. Pasalnya, pemerintah perlu melakukan revisi Undang-Undang (UU) terlebih dahulu, apabila ingin memotong tarif PPh Badan.
"PPh Badan ini membutuhkan perubahan undang-undang yang butuh proses panjang, bukan hanya Inpres (Instruksi Presiden) atau PMK (Peraturan Menteri Keuangan). Ini artinya ada unsur politik, perlu dirapatkan dengan DPR, enggak bisa cepat," ujar Sri Mulyani dalam acara diskusi 'Outlook Perekonomian Indonesia 2019' di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Meski sudah berencana melakukan pemangkasan, Sri Mulyani masih belum dapat memastikan seberapa besar pemangkasan tarif PPh badan akan dilakukan.
Mantan Direktur Operasional Bank Dunia tersebut menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian dengan melihat beberapa negara lain. Pasalnya, dalam kesepakatan negara-negara G-20 terdapat larangan untuk berlomba-lomba menurunkan tarif pajak sebesar-besarnya (race to the bottom).
Ia pun kemudian menjelaskan, saat ini tarif PPh Badan Indonesia masih yang paling tinggi, dibandingkan negara kawasan Asia Tenggara lainnya.
"Tarif PPh di Malaysia dan Thailand yang saat ini masing-masing di angka 24 persen dan 20 persen. Singapura mematok angka 17 persen. Cuma Filipina saja yang persentasenya di atas, itu 30 persen," tutur Sri Mulyani.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Robert Pakpahan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebelumnya mengatakan, menurunkan tarif pajak tidak menjamin akan menaikkan tax ratio. Bahkan, menurut dia, dalam jangka pendek angka tax ratio bisa turun jika tarif dipangkas.
"Apakah turun terus tergantung kajian, apakah itu naikan tax ratio kalau dampak pendeknya sih pasti turun penerimaan, ada delayed ada waktunya," ujarnya dalam acara media gathering di Cisarua Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/12/2018) malam.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2FfHtfs
No comments:
Post a Comment