
JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) memperkirakan suku bunga Amerika Serikat (AS), Fed Funds Rate (FFR) tahun 2019 hanya naik sebanyak dua kali. Prediksi ini mengalami perubahan dari sebelumnya yang diperkirakan bisa naik tiga kali pada 2019.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perkiraan tersebut berdasarkan dari hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir. Meski harus diakui, pasar memprediksi kenaikan hanya terjadi dua atau sekali saja tahun ini.
"Probabilitas tahun ini kemungkinan kenaikan dua kali. Memang ini lebih rendah dari perkiraan kami sebelumnya meskipun sebagaian pelaku pasar sudah memprediksi bukan dua kali bahkan hanya satu kali," ujarnya di Masjid BI, Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Prediksi pasar yang optimis tersebut membuat koreksi di suku bunga surat utang (obligasi) pemerintah. Mulanya suku bunga sebesar 3,1-3,2 persen kemudian turun menjadi 2,8-2,7 persen.
Selain itu, kenaikan FFR yang agresif pada tahun 2018 justru menjadi buah simalakama bagi pertumbuhan ekonomi AS. Pasalnya, suku bunga yang tinggi justru berimbas pada melambatnya pertumbuhan ekonomi AS.
"Jadi sebagian pasar prediksi kenaikan FFR bukan dua kali tapi satu kali. Tapi BI buat prediksi berdasarkan hasil FOMC FFR naik dua kali," kata dia.
Kendati demikian, secara keseluruhan risiko global pada tahun ini akan lebih positif dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini juga yang membuat BI menurunkan prediksi kenaikan FFR di tahun ini.
"Dua kali artinya masih terjadi risiko tapi kadar risiko tidak setinggi yang sebelumnya. Dampak ke perkembangan ekonomi kita khususnya nilai tukar," ucapnya.
Dia melanjutkan, dengan berkurangnya kenaikan FFR ini membuat tren pengetatan suku bunga negara global juga calm down. Hal ini juga akan berimbas pada menguatnya nilai tukar rupiah.
"Sebab imbal hasil di pasar SBN dan pasar keuangan dan aset keuangan lain di Indonesia akan lebih baik dan terbukti kenapa dalam minggu ini lelang oversubscribe lebih dari tiga kali," tuturnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2AuLJ7v 
No comments:
Post a Comment