NEW YORK, iNews.id - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengakhiri tahun 2018 dengan penuh gejolak pada Senin (31/12/2018) waktu setempat saat indeks indeks-indeks saham utama mencatat kinerja tahunan terburuk sejak krisis keuangan 2008.
Mengutip CNBC, Selasa (1/1/2019), setelah sempat dibuka menguat, indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average masing-masing berakhir turun 6,2 persen dan 5,6 persen, pada penutupan 2018. Kedua indeks mencatat kerugian tahunan terbesar sejak 2008, dengan masing-masing jatuh 38,5 persen dan 33,8 persen. Indeks Nasdaq Composite turun 3,9 persen pada 2018, menjadi tahun terburuk dalam satu dekade, ketika melemah 40 persen.
Indeks S&P 500 dan Dow merosot untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, sementara Nasdaq menghentikan kenaikan beruntun enam tahun. 2018 adalah tahun yang penuh dengan volatilitas, ditandai dengan rekor tertinggi dan pembalikan tajam. Tahun ini juga menandai pertama kalinya indeks S&P 500 mencatat penurunan setelah naik pada tiga kuartal pertama.
Untuk kuartal tersebut, S&P 500 dan Nasdaq anjlok masing-masing 13,97 persen dan 17,5 persen, mencatatkan kinerja triwulanan terburuk sejak kuartal keempat 2008. Dow mencatat periode terburuk sejak kuartal pertama 2009, turun hampir 12 persen.
Sebagian besar kerugian kuartal ini terjadi selama Desember. Semua indeks turun setidaknya 8,7 persen untuk bulan ini. Dow dan S&P 500 juga mencatat kinerja Desember terburuk sejak 1931 dan kerugian bulanan terbesar sejak Februari 2009.
Investor melepas saham bulan ini di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi dan kebijakan Federal Reserve. Kekhawatiran atas negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung antara China dan AS juga telah menekan pergerakan pasar saham bulan ini.
John Stoltzfus, kepala strategi investasi di Oppenheimer Asset Management mengatakan, penurunan ini bisa menjadi tanda adanya kejutan yang akan terjadi pada 2019.
"Kami tidak mengharapkan reli yang signifikan dan besar akan muncul sampai sekitar kuartal pertama 2019. Kami mencari risiko pasar untuk membebani sentimen investor ke tahun baru sampai katalis untuk beberapa reli akan muncul,” ujarnya.
Saham Merck naik lebih dari 1 persen, mengakhiri tahun ini sebagai komponen Dow berkinerja terbaik pada 2018. Pfizer, yang berperforma terbaik kedua di Dow tahun ini, juga naik 1,6 persen pada Senin. Netflix melonjak 4,5 persen sementara Amazon naik 1 persen setelah perdagangan saham teknologi FAANG (Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet) mengalami tekanan baru-baru ini.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Aqt3WG
No comments:
Post a Comment