
JAKARTA, iNews.id - Jumlah pemilih perempuan pada Pemilu 2019 lebih banyak dari pemilih laki-laki yakni mencapai 50,06 persen atau sebanyak 92.929.422. Jumlah ini potensial bagi pasangan capres dan cawapres untuk menjadikan perempuan sebagai pendulang suara (vote getter).
Dengan posisi yang sangat strategis itu, Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ida Fauziyah mengajak para perempuan terlibat aktif ikut merumuskan pemenangan. Perempuan diminta tak lagi pasif hanya menyerahkan suara.
"Jadi tidak hanya menjadi target pemenangan, tapi juga mengisi kemenangan. Tidak lagi menjadi objek, tapi menjadi subjek," ujar Ida Fauziah saat menghadiri Rapat Teknis Pembahasan Program kerja Rakernas I Bravo 5 di Jakarta, Minggu (9/12/2018).
BACA JUGA: Forum Santri Indonesia Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun mengajak para perempuan untuk menjadi pemilih yang cerdas dan ikut melakukan setiap tahap pengawasan. Tak kalah penting, perempuan juga mesti menggunakan hak pilih pada Pemilu Serentak, 17 April 2019.
Menurut Ida, di tengah masifnya hoaks jelang pilpres, perempuan menjadi garda terdepan agar bagaimana pemilu itu riang gembira, cerdas, dan menjadi motor agar seluruh masyarakat menggunakan hak pilih.
Disinggung mengenai langkah cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno yang rajin blusukan ke pasar dan menyuarakan narasi harga kebutuhan pokok melonjak, Ida menegaskan bahwa Presiden Jokowi selama ini telah menjawab isu tersebut dengan bukti stabilitas harga dan rendahnya inflasi.
BACA JUGA: Danai Kampanye Pilpres, Sandi Rela Jual Saham Senilai Setengah Triliun
"Ini sesungguhnya menjadi jawaban dan saya tidak tahu apa ini (isu melambungnya harga-harga kebutuhan pokok) hoaks apa bukan, karena kami perempuan tidak hanya dalam konteks pemenangan, tapi sehari-hari kami juga tahu dinamika di pasar," tutur politikus asal Mojokerto, Jawa Timur ini.
Mantan Ketua Umum PP Fatayat NU ini memastikan selama ini harga-harga barang di pasar relatif cukup stabil. "Ketika harga stabil, inflasi rendah, artinya ekonomi bagus," kata dia.
Editor : Zen Teguh
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Uvq3k8
No comments:
Post a Comment