WASHINGTON, iNews.id - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis yang akan segera mengundurkan diri, memberikan nasihat terakhir kepada pasukan dan pegawai negeri sipil di Kementerian Pertahanan. Dia meminta agar mereka memperkuat tekad dan tetap berdiri bersama sekutu-sekutu AS.
“Kepemimpinan departemen kita –militer dan sipil– akan tetap berada di bawah orang terbaik,” tulis Mattis dalam pesan perpisahan resminya kemarin, yang menjadi hari terakhirnya menjabat sebagai menteri pertahanan.
“Saya yakin setiap orang di departemen ini tidak akan terganggu dengan misi sumpah kita untuk mendukung dan mempertahankan konstitusi, sambil menjaga kehidupan kita,” ujar Mattis, seperti dilaporkan VOA, Selasa (1/1/2018).
Baca juga: Beda Pandangan dengan Trump, Menhan AS Jim Mattis Mundur
“Jadi perkuat tekad pada bangsa ini dan tetaplah bersama sekutu-sekutu kita, untuk melawan musuh-musuh kita,” tandasnya.
Surat itu dibagikan bersamaan dengan persiapan Mattis untuk menyerahkan jabatannya kepada Wakil Menteri Pertahanan Patrick Shanahan, yang akan menjadi menteri pertahanan sementara pada 1 Januari ini.
Tidak seperti Mattis, yang berada di Pentagon sebagai mantan jendral Angkatan Laut yang dihormati karena pernah berdinas di Afghanistan, Shanahan tidak memiliki pengalaman militer apapun.
Baca juga: Pengunduran Diri Menhan Jim Mattis Bisa Membahayakan Masa Depan AS
Sebelum masuk ke Pentagon, dia bekerja di perusahaan penerbangan raksasa Boeing, dan menghabiskan waktu selama lebih dari 30 tahun untuk mengawasi program-program militer dan sipil.
Shanahan diangkat sebagai wakil menteri pertahanan pada 2017.
Mattis menyampaikan pengunduran dirinya pada 20 Desember lalu setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih. Dikabarkan, kedua tokoh ini berbeda pandangan terkait keputusan Trump untuk menarik mundur seluruh pasukan Amerika dari Suriah.
Meski ini bukan pertama kali keduanya berbeda pendapat tentang suatu kebijakan, namun bagi Mattis, keputusan penarikan mundur seluruh pasukan dari Suriah ini merupakan puncak perbedaan pandangannya dengan Trump.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2F1QbyC
No comments:
Post a Comment