
LANZHOU, iNews.id - Pria bernama Yao mendapat pengalaman tak mengenakkan saat dioperasi di sebuah rumah sakit di Lanzhou, Provinsi Gangsu, China.
Pria asal Yunan itu diusir oleh dokter bedah lantaran kurang membayar biaya pengobatan, padahal sudah terbaring di meja operasi dan dibius lokal.
Peristiwa ini terjadi pada 25 Oktober 2018. Dia sudah membayar 538 yuan atau sekitar Rp1,1 juta sebagai uang muka untuk operasi kelenjar limfa.
Namun dokter yang tak disebutkan identitasnya menghentikan operasi di tengah jalan dan memintanya membayar lagi 15.300 yuan jika operasi mau dilanjutkan, dikutip dari Thepaper.
Sambil mengancam, dokter itu mengatakan, jika radang kelenjar limfa dan saraf yang terbuka tidak diobati, dia akan menghadapi banyak masalah di masa depan.
Karena takut dengan pernyataan dokter itu, Yao turun dari meja operasi setelah luka-lukanya ditutup terlebih dulu. Dalam kondisi setengah mengantuk karena efek obat bius, dia menuju bagian administrasi untuk membayar uang yang diminta.
Setelah pulih, Yao mencari informasi mengenai standar operasi yang dijalaninya ke rumah sakit lain. Para ahli medis di beberapa rumah sakit besar Lanzhou mengatakan, biaya standar untuk jenis operasi yang dia jalani sebenarnya antara 1.000 dan 2.000 yuan.
Yao lalu melaporkan kasus yang dialaminya ke pihak berwenang Lanzhou. Setelah itu, kedua pihak sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan dimediasi oleh Biro Kesehatan dan Perencanaan Kota Lanzhou. Rumah sakit akhirnya memberikan kompensasi kepada Yao sebesar 41.450 yuan.
Praktik seperti ini sudah beberapa kali terjadi di rumah sakit swasta China. Buruknya manajemen membuat rumah sakit membebani biaya tinggi, meskipun pasien hanya memerlukan perawatan ringan.
Kasus dokter bedah yang secara ilegal mengenakan biaya tambahan ke pasien juga pernah terjadi di Hubei, bahkan menjadi berita utama media. Pasien dipaksa membayar biaya tambahan 2.000 yuan saat di meja operasi.
Rumah Sakit Huanggang Mingshi di Huanggang pernah didenda 3.000 yuan oleh pihak berwenang karena menipu pasien.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2E4IGFG
No comments:
Post a Comment