Pages

Sunday, November 4, 2018

Saudi, Malaysia dan Brunei Jadi Negara Terburuk bagi yang Tak Beragama

RIYADH, iNews.id - Saudi, Iran, dan Afghanistan merupakan tempat terburuk di dunia bagi seorang ateis atau humanis. Hal itu bedasarkan laporan yang dirangkum International Humanist and Ethical Union (IHEU) di depan Majelis Umum PBB pada Senin (29/10/2018).

IHEU mengeluarkan laporan tahunan ini untuk menggarisbawahi berbagai bentuk diskriminasi yang dialami penduduk jika mereka tidak beragama.

Tahun ini, Arab Saudi dipandang sebagai tempat terburuk untuk orang tak beragama, terutama karena undang-undang negara itu yang menyamakan ateis dengan terorisme.

Pada pemeringkatan 2018 ini, Malaysia dan Brunei Darussalam menduduki urutan terburuk kedelapan dan sepuluh sedunia.

Sementara Indonesia masih dianggap buruk walaupun tak ada lagi laporan individual seperti yang terjadi di Sumatra Barat pada 2012, yakni kasus Alexander A'an, PNS yang dihukum karena mengaku dirinya ateis.

"Ini merupakan yang pertama di dunia. Untuk pertama kalinya laporan kami memperlihatkan, secara meyakinkan dan tepat, diskriminasi yang dihadapi orang di dunia karena tidak percaya pada agama. Laporan ini memperlihatkan gambaran yang suram, terkait dengan diskriminasi signifikan yang dihadapi teman dan kolega yang tidak beragama di dunia," kata Presiden IHEU, Andrew Copson, lewat situsnya.

Negara-negara terburuk di dunia terkait kebebasan berpikir. (Foto: IHEU)

Dia mengatakan, saat terjadi peningkatan nasionalisme, orang-orang yang cukup berani mengecam pemimpin keagamaan konservatif karena dipandang buruk, tidak patriotik, dan subversif.

Meskipun pemeringkatan baru dilakukan pertama kali, keadaan kebebasan berpikir di Indonesia tidak berubah banyak dan dipandang tetap buruk dengan peringkat 183 dari 196 negara yang diteliti IHEU.

"Itu cukup tinggi, cukup buruk terkait dengan angka yang terakumulasi untuk sebuah negara. Dan ini terutama karena masalah kurangnya sekularisme. Terdapat banyak norma dan nilai agama yang ada di dalam ideologi negara. Ini tidak terlalu berubah (jika dibandingkan dengan sebelumnya) untuk negara-negara yang buruk (peringkatnya)," kata direktur komunikasi dan kampanye IEHU, Bob Churchill.

Negara-negara terbaik di dunia terkait kebebasan berpikir. (Foto: IHEU)

Terkait dengan kasus tuduhan ateisme, IHEU memandang tidak terjadi kasus sebesar yang dialami Alexander Aan, PNS di Sumatera Barat yang dihukum 2,5 tahun penjara pada 2012 karena terbukti menyebarkan kebencian lewat Facebook.

"Kami sama sekali tidak melihat jumlah kasus individual yang besar di Indonesia. Sepengatahuan kami, tidak terdapat lagi kasus individual," tuturnya.

"Tetapi yang perlu ditekankan adalah salah satu alasan tidak ditemukan lagi kasus adalah karena jika Anda diketahui sebagai ateis, Anda dibawa ke pengadilan dan dipenjara selama bertahun-tahun, sehingga ini membungkam orang," kata Churchill.

Sementara itu, tempat teratas bagi negara yang paling nyaman bagi ateis atau humanis adalah Taiwan, Belanda, dan Belgia.

Para peneliti memandang Taiwan mengakui banyak agama namun tetap memberikan jaminan keamanan hak penduduk yang tidak mempercayai agama.

Laporan Kebebasan Berpikir ini membuat peringkat berbagai negara berdasarkan kriteria seperti pendidikan, konstitusi, masyarakat, dan ekspresi.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Or3CbL

No comments:

Post a Comment