WASHINGTON, iNews.id - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, warga pemilih Amerika Serikat (AS) akan memilih dua perempuan muslim untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Mereka adalah Ilhan Omar, perempuan keturunan Somalia, dan Rashida Tlaib, pekerja sosial yang orangtuanya berasal dari Palestina. Munculnya para calon anggota DPR dari kalangan warga muslim merupakan bentuk perlawanan dari gerakan antimuslim dan anti-imigran yang berkembang di AS.
Keduanya diprediksi akan menjadi perempuan muslim yang akan terpilih di DPR AS. Selain mereka, anggota DPR Andre Carson, warga muslim keturunan Afrika juga diprediksi menang mewakili Negara Bagian Indiana.
Baik Ilhan maupun Rashida memosisikan diri mereka sebagai musuh Presiden Donald Trump dan Partai Republik. Mereka menentang kebijakan imigrasi yang ketat. Mereka juga mendukung sistem perlindungan kesehatan universal yang ditentang Partai Republik.
Mereka juga ingin menghapus Undang-Undang Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE). Kebijakan tersebut menyebabkan banyak migran dideportasi.
Rashida Tlaib (Kiri), Muslim Amerika-Palestina dan Ilhan Omar, wanita Muslim Somalia-AS (Kanan). (Foto: Twitter/Rashida Tlaib)
Dalam pandangan Collin Christopher dari Masyarakat Islam Amerika Utara, pemilu paruh waktu kali ini menjadi alarm bagi Trump.
”Kita melihat komunitas yang dulu absen dari percakapan publik, mereka tiba-tiba saling bertautan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, dua perempuan, yakni Ilhan dan Rashida, menjadi bagian kandidat yang menantang Partai Republik dengan mengandalkan gerakan yang berbeda dari ras, gender, dan seksualitas.
Mereka merefleksikan era Trump di mana hak perempuan dan ras diabadikan sehingga mereka bangkit bersama Demokrat.
”Mereka mengembangkan politik identitas,” ujar Christopher.
Ilhan Omar juga menggencarkan politik identitas. Dia mendukung pembebasan biaya pendidikan di kampus, menyediakan perumahan untuk semua, dan reformasi penegakan hukum.
Perempuan berhijab asal Minnesota juga menjadikan identitas pribadinya dalam setiap kampanye.
Ilhan yang bermigrasi dari Somalia ke AS untuk menghindari perang terinspirasi masuk politik karena pada usia 8 tahun diajak kakeknya pergi ke tempat pemungutan suara.
”Saya jatuh cinta dengan politik dan itu yang akan saya menjalaninya,” ujarnya kepada majalah Elle.
Dia memutuskan maju menjadi anggota DPR karena banyak orang yang mendukungnya.
Pada 2016, perempuan 36 tahun itu menjadi anggota parlemen di negara bagiannya di mana penduduk keturunan Somalia sangatlah sedikit.
Pada pemilu paruh waktu mendatang, dia diperkirakan dengan mudah mengalahkan pesaing dari Partai Republik. Dia akan menggantikan Keith Ellison, lelaki muslim pertama di DPR AS pada 2006, yang mundur karena ingin maju sebagai jaksa wilayah.
Selama ini, Ilham juga berjuang untuk memakzulkan Trump. Namun, dia mengatakan jika Trump dimakzulkan, maka akan mengangkat Wakil Presiden Mike Pence yang memiliki pandangan konservatif.
”Ya untuk pemakzulan, tetapi banyak kekhawatiran setelahnya,” ujarnya.
Sementara Rashida yang lahir dan besar di Detroit merupakan perempuan muslim pertama yang menjadi anggota parlemen di Negara Bagian Michigan. Perempuan berusia 42 tahun itu memosisikan dirinya sebagai representasi kelas pekerja dan anti-Trump.
”Begitu banyak kebencian yang terdengar di sana, itu bukan kita,” ucap Rashida.
Dia diperkirakan akan dengan mudah mengalahkan anggota DPR John Conyers yang mundur akibat tuduhan pelecehan seksual. Rashida merupakan putri imigran Palestina yang lahir di Detroit pada 1976.
Ayahnya bekerja di perusahaan mobil Ford. Dia belajar politik di Universitas Negeri Wayne dan kemudian belajar hukum dan lulus pada 2004. Dia menjadi contoh sukses putri imigran Palestina yang masuk ke dunia politik.
”Ini adalah kekisruhan yang membahagiakan,” kata Rashida, dilansir The Detroit News.
”Ketika bertemu para pemilih dan berbicara, mereka semuanya menginspirasi saya,” ujarnya.
Dia menceritakan tentang rasa senangnya berinteraksi dengan para pemilih di tempat pemungutan suara.
”Saya merasa mendapatkan dukungan,” imbuhnya.
Rashida Tlaib sebelumnya merupakan anggota DPR Michigan. Dia pertama memenangkan pemilu negara bagian pada 2008.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2qm9Z6r
No comments:
Post a Comment