JAKARTA, iNews.id – Pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 menjadi tantangan bagi KPU dan Bawaslu. Dengan wilayah Indonesia yang sangat luas, KPU akan bekerja keras untuk merekapitulasi hasil pemungutan suara.
Salah satu dampaknya, waktu yang dibutuhkan untuk menetapkan hasil akhir pemilu relatif lama meskipun meskipun sistem penghitungan suara sudah menggunakan teknologi modern.
Ketua DPLN Partai Perindo Malaysia Muhammad Tohong Hasibuan mengatakan, tidak ada salahnya Indonesia mempertimbangkan untuk menggunakan sistem pemilu yang diterapkan oleh Malaysia.
BACA JUGA: Debat Capres Angkat Tema Kebijakan Luar Negeri, Ini Usulan Perindo
Di Negeri Jiran, Pilihan Raya (pemilu) berlangsung lebih singkat. Setelah pemungutan suara pada pagi hari, sore atau malam sudah ditentukan pemenangnya.
“Dalam hal ini Indonesia patut meniru Malaysia karena mereka menerapkan masa kampanye hanya 11 hari, tidak seperti kita yang memakan waktu yang lebih lama dan biaya yang juga besar,” kata Hasibuan saat dihubungi, Jumat (30/11/2018).
Dia pun mendorong agar KPU dan Bawaslu untuk menyajikan hasil rekapitulasi pemilu dengan tepat dan akurat agar tidak terjadi perselisihan terkait hasil suara.
”Dengan tanpa ada sengketa, pemilu bisa berjalan singkat, hemat, dan terpenting diharapkan para caleg akur dengan keputusan tanpa perlu protes karena KPU-nya memang adil alias tidak berat sebelah,” kata dia.
Editor : Zen Teguh
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2SrdAwb
No comments:
Post a Comment