
GAZA, iNews.id - Rencana Presiden Brasil terpilih Jair Bolsonaro untuk memindahkan kantor kedutaan besar (kedubes) di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem langsung direspons gerakan perlawanan Islam, Hamas.
Organisasi yang berkedudukan di Gaza itu mendesak Bolsonaro menarik kembali keputusannya untuk memindahkan kedubes.
Baca Juga: Presiden Brasil Terpilih Sebut Palestina Bukan Negara, Tutup Kedubes
"Kami menolak keputusan presiden Brasil terpilih untuk memindahkan kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem," kata pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, dalam cuitannya, sebagaimana dilaporkan kembali kantor berita Anadolu, Jumat (2/11/2018).
Dia menyebut keputusan Bolsonaro itu sama saja dengan penghinaan terhadap rakyat Palestina, bangsa Arab, serta negara muslim.
Pada Kamis kemarin, Bolsonaro mengatakan segera memindahkan kantor kedubesnya ke Yerusalem begitu dia dilantik menjadi presiden.
Yerusalem merupakan jantung konflik Timur Tengah. Palestina merasa berhak atas Yerusalem Timur yang diduduki oleh Israel sejak 1967 dan akan menjadikannya sebagai ibu kota begitu resmi menjadi negara.
Sebelumnya, Bolsonaro mengatakan Palestina bukan lah negara. Karena itu dia juga akan menutup kantor kedubes Palestina di Brasil.
"Apakah Palestina sebuah negara? Palestina bukanlah suatu negara, oleh karena itu tidak perlu ada kedutaan Palestina di sini," tutur Bolsonaro.
Dia pun menyinggung Hamas sebagai organisasi teroris dan tak akan bernegoisasi dengannya.
Bolsonaro yang berasal dari sayap kanan dikenal memiliki kedekatan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2CXfcJf
No comments:
Post a Comment