![](https://img.inews.id/media/600/files/inews_new/2018/11/14/mars.jpg)
NEW YORK, iNews.id - Para ahli dan pejabat NASA percaya manusia bisa berada di Mars dalam 25 tahun ke depan. Namun badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu mengakui, untuk mencapinya, tantangan dalam hal teknologi dan medis yang harus dilalui sangat besar.
"Biaya untuk memecahkan semua itu berarti bahwa di bawah anggaran saat ini, atau jika anggaran sedikit diperluas, akan memakan waktu sekitar 25 tahun untuk menyelesaikannya," kata mantan astronot NASA, Tom Jones, seperti dilaporkan AFP, Rabu (14/11/2018).
"Kita harus mulai sekarang dengan teknologi kunci tertentu," ujar astronot yang terbang dalam empat misi pesawat ulang-alik sebelum pensiun pada 2001 itu.
Pada jarak rata-rata sekitar 140 juta mil atau 225 juta kilometer, Mars menimbulkan masalah ilmiah yang jauh lebih besar dari apa pun yang dihadapi oleh misi ke bulan Apollo.
Dengan teknologi roket saat ini, astronot membutuhkan waktu hingga sembilan bulan untuk mencapai Mars. Hal ini menyebabkan korban yang mengambang dalam gravitasi nol akan sangat besar.
Sebagai contoh, para ilmuwan menyebut bahwa tanpa bobot yang panjang dapat menyebabkan perubahan permanen pada pembuluh darah di retina, yang menyebabkan penuruan daya penglihatan.
Dan setelah beberapa saat di gravitasi nol, kerangka mulai menyerap kalsium dan massa tulang.
Dengan gravitasi hanya sepertiga dari Bumi, para ilmuwan belum tahu efek dari misi satu tahun ke permukaan Mars.
Salah satu cara untuk mengurangi keausan pada tubuh manusia adalah secara dramatis mengurangi waktu perjalanan ke Mars.
"Jika kita mulai sekarang, dalam 25 tahun kita mungkin memiliki teknologi yang tersedia untuk membantu kita dan melindungi kita dari waktu transit yang panjang ini," katanya.
NASA saat ini memiliki pendarat robot baru yang disebut zoom InSight menuju Mars, yang segera mendarat pada 26 November setelah lepas landas dari California pada 5 Mei.
Proyek senilai 993 juta dolar AS ini bertujuan memperluas pengetahuan manusia tentang kondisi di Mars, menginformasikan upaya untuk mengirim para penjelajah ke sana, dan mengungkap bagaimana planet-planet berbatu seperti Bumi terbentuk miliaran tahun lalu.
Jim Garvin, kepala ilmuwan di NASA Goddard Space Flight Center, mengatakan InSight akan mengisi "hal-hal yang tidak diketahui" dan membantu membangun pemahaman kunci tentang Mars.
Pada 2020, NASA akan mengirim penjelajah ke Mars yang bertujuan menilai kelayakan lingkungan Mars, mencari tanda-tanda kehidupan lama, dan menilai sumber daya alam dan bahaya bagi penjelajah manusia di masa depan.
Selain itu, perusahaan swasta seperti SpaceX dan sejumlah negara lain juga sedang membangun teknologi yang dapat digunakan untuk misi Mars di masa depan.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2z7x81l
No comments:
Post a Comment