
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan dapat merevitalisasi 1.000 pasar tradisional di 2019. Dengan demikian, jumlah pasar tradisional yang direvitalisasi sejak 2014 ini akan mencapai 5.000 di tahun depan.
Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih mengatakan, saat ini pasar tradisional yang sudah direvitalisasi mencapai lebih dari 4.000 unit dan tersebar di seluruh Indonesia. Untuk tahun depan, pemerintah menjanjikan dapat merampungkan jumlah pasar yang harus direvitalisasi.
"Total pasar yang dibangun (revitalisasi) tahun 2019 harus tercapai (total) 5.000," kata Karyanto ditemui di Hotel Artotel, Selasa (13/11/2018).
Tahun 2017, Kemendag membangun atau merevitalisasi 909 pasar rakyat, yang terdiri dari 246 pasar melalui dana tugas pembantuan (TP) dan 618 pasar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta 45 pasar melalui anggaran Kementerian Koperasi dan UKM
Sementaa di 2018, Kemendag membangun pasar rakyat sebanyak 1.592 unit. Adapun komposisinya terdiri dari 267 pasar melalui dana TP dan 1.275 pasar melalui DAK, ditambah dengan 50 pasar dari anggaran Kementerian Koperasi dan UKM.
"2018 (total) 4.000-an (pasar) sudah (direvitalisasi)," kata Karyanto.
Dia mengatakan, anggaran dana Kemendag untuk merevitalisasi pasar tradisional memang telah dipangkas. Namun, untuk menalangi kekurangan dana untuk merevitaliasi pasar, Kemendag menggunakan instrumen keuangan lain agar 1.000 pasar yang diperbaiki dapat terealisasi pada 2019.
"Pasar itu dibangun oleh dua instrumen anggaran, pertama anggaran dana tugas pembantuan, dan dana alokasi khusus yang diterapkan oleh Kementerian Keuangan," kata Karyanto.
Karyanto melanjutkan, untuk mengatasi terbatasnya anggaran dalam membangun pasar tradisional, Kemendag juga menggandeng Kementerian lain, yaitu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Pembangunan tidak dilakukan Kementerian Perdagangan saja, PUPR dan koperasi," kata Karyanto.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebelumnya memaparkan revitalisasi diperlukan untuk mengubah kesan pasar yang kumuh, kotor, dan tidak nyaman. Dengan demikian, pasar tradisional tidak kalah saing dengan pasar modern dan ritel yang mulai marak di era pasar bebas saat ini.
Terkait keterbatasan dana yang dimiliki pedagang pasar tradisional, Enggar mengatakan, sejumlah perbankan memiliki fasilitas pemberian pinjaman. Namun, kemudahan itu belum bisa dirasakan semua daerah di Indonesia. "Nah bertahap, di Jakarta dan beberapa daerah sudah mulai dan tahun depan kami inventarisir yang masuk radius untuk itu. Jadi, tingkat persaingan itu sama, biar warga banyak pilihan dan kita harus mengangkat pasar itu tidak kalah bersaing," ucap Enggar.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2FwJJAT
No comments:
Post a Comment