Pages

Thursday, November 1, 2018

IHSG Masih Berpeluang Menguat di Akhir Pekan

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak seakan pulled back pada o9 resistance MA50 dan upper bollinger bands setelah menguji resistance bearish trend line. Indikator stochastic mulai memasuki area jenuh beli dengan potensi terkoreksi jangka pendek jika tidak mampu break out resistance MA50 di kisaran level 5.850. 

"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat tertahan kembali menguji resistance di akhir pekan dengan support resistance 5.88787-5.900," ujarnya dalam riset tertulisnya, Jumat (2/11/2018).

IHSG sebelumnya ditutup menguat 0,07 persen atau 4,27 poin ke level 5.835 setelah sempat melemah menjelang penutupan. Saham-saham sektor aneka industri dan keuangan menjadi pemimpin penguatan sedangkan sektor industri dasar dan konsumer menjadi penekan IHSG.

Saham-saham perbankan menjadi kontributor penguatan IHSG dengan saham BMRI dan BBRI. Hal ini menurutnya karena naiknya rating rekomendasi saham-saham Indonesia oleh Morgan Stanley.

Data inflasi Indonesia rilis naik di atas ekspektasi dimana secara tahunan 3,16 persen dan secara bulanan 0,28 persen. Hal ini menjadi indikator tumbuhnya kepercayaan konsumer dan konsumsi dalam negeri.

"Rupiah menguat terhadap dolar AS di level Rp15.128 sebesar 0,50 persen membuat investor asing kembali optimis dan melakukan aksi beli Rp1,17 triliun. Harga obligasi 10 tahun naik dan yield turun 5,4 bps ke level 8,48 persen," ucapnya.

Sementara itu, ekuitas Jepang ditutup melemah dengan indeks Nikkei (-1,06 persen) dan TOPIX (-0,85 persen) melemah cukup signifikan sejak awal sesi perdagangan. Hal ini terjadi seiring kekhawatiran pada kinerja sektor telekomunikasi di Jepang pada tekanan harga.

Di sisi lain, ekuitas Hongkong dan Shanghai memimpin penguatan dengan indeks Hang Seng (+1,75 persen) dan CSI (+0,74 persen) seiring naiknya indeks kinerja manufaktur kelevel 50,1 yang kembali dalam zona ekspansi.

Kemudian, saham-saham Eropa ditutup bervariasi di mana indeks Eurostoxx (+0,21 persen), FTSE (-0,19 persen), DAX (+0,18 persen), dan CAC (-0,15 persen). Mata uang Euro pun menguat terhadap Greenback yang tergelincir dari level tertinggi 16 bulan terakhir.

Menurutnya, pada akhir pekan ini investor akan terfokus pada data neraca pembayaran di AS, setelah data indeks kinerja sektor manufaktur di Eropa.

Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya AKRA, ANTM, BBRI, INCO, INDY, PGAS, WIKA, INAF, TRAM, dan BBTN. 

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2RvzttD

No comments:

Post a Comment