.jpg)
JAKARTA, iNews.id - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi menguat. Adapun IHSG akan bergerak dengan rentang 5.957-6.066.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, meskipun tampak optimis secara teknikal pergerakan IHSG seakan menyentuh dan pulled back level target MA200 di level 6.066. Indikasi tersebut mengurangi peluang lanjutnya penguatan dan menambah kekhawatiran investor terhadap aksi profit taking jangka pendek.
Indikator Stochastic bergerak positif membuka ruang penguatan lebih tinggi meskipun momentum sedikit menekan mendekati overbought karena pergerakan terakhir seakan pulled back resistance.
"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung mengalami penguatan terbatas di awal pekan dengan support 5.957-6.066," ujarnya dalam riset tertulisnya, Senin (19/11/2018).
IHSG akhir pekan lalu ditutup menguat 0,95 persen atau 56,61 poin di atas level psikologis 6.012 dengan sektor infrastruktur memimpin penguatan. Pergerakan rupiah menguat 0,36 persen di akhir pekan terhadap dolar AS mengirim aksi beli investor asing yang cukup besar Rp1,65 triliun.
Mengakhiri pekan lalu, indeks saham di Asia ditutup bervariasi di mana indeks Nikkei (-0,57 persen) dan TOPIX (-0,59 persen) memimpin pelemahan. Sementara Hangseng (+0,31 persen) dan Shanghai (+0,47 persen) memimpin penguatan seiring penantian investor dan spekulasi positif pada sengketa perdagangan AS-China sebelum KTT G-20 akhir bulan ini.
"Ekuitas China tetap melonjak akibat sentimen tersebut meskipun melambatnya ekonomi dan ketidakpastian prospek pendapatan akan dampak dari kebijakan moneter AS yang lebih agresif," ucapnya.
Bursa Eropa ditutup mayoritas melemah dengan indeks Eurostoxx (-0,30 persen), FTSE (-0,34), dan DAX (-0,11 persen) menguat dipimpin perusahaan pertambangan dan perusahaan energi.
Menurut dia, ketegangan politik di Eropa dari Inggris ke Italia juga menjadi sentimen negatif. Sementara kemerosotan harga minyak pekan lalu memicu kekhawatiran baru tentang keadaan pertumbuhan global akibat perang perdagangan berlarut-larut tidak memiliki titik temu.
Pada pekan ini investor akan terfokus pada data dalam negeri tingkat pertumbuhan pinjaman yang sebelumnya tercatat menguat hingga 12,75 persen. Adapun saham-saham yang masih dapat diperhatikan TBLA, LSIP, WSBP, UNVR, BBRI, BBTN, JSMR, TLKM, ANTM, LPCK, dan AKRA.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Bg7uc3
No comments:
Post a Comment