Pages

Sunday, November 4, 2018

IHSG Berpeluang Terkoreksi, Simak Menu Saham Pilihan

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan bergerak tertahan. Adapun IHSG akan bergerak dengan rentang 5.855-5.910.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal berhasil break out level resistance MA50 dan mencoba konfirmasi break out resistance psikologis 5.900. Indikator stochastic berada pada area overbought dengan potensi dead-cross jika IHSG mengalami tekanan di awal pekan.

Dengan demikian, menurut dia koreksi jangka pendek menghantui laju IHSG. Namun, momentum penguatan IHSG masih berada pada level rendah berada pada osilator tengah indikator RSI.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung tertahan dengan support resistance 5.855-5.910," ujarnya dalam riset tertulisnya, Senin (4/11/2018).

IHSG pada perdagangan akhir pekan lalu menguat optimis sebesar 70,37 poin ke level 5.906 dengan sektor properti dan kosumer memimpin penguatan sektoral. Investor asing tercatat net buy Rp1,16 triliun.

Saham HMSP, BBRI, dan BMRI menjadi kontributor penguatan IHSG. Sedangkan saham PGAS mengungguli pelemahan karena sentimen dari rencana penerapan patokan gas DMO untuk pembangkit tenaga listrik untuk meminimalisasi kerugian perseroan. 

"Harga obligasi 10 tahunan naik dan yield obligasi turun 12,9 bps ke level 8,35 persen, rupiah menguat lebih dari sepersen ke level Rp14.955 per dolar AS," kata dia.

Menutup pekan lalu, mayoritas indeks saham di Asia menguat. Indeks Nikkei (+2,56 persen), TOPIX (+1,64 persen), HangSeng (+4,21 persen), CSI (+3,56 persen) dan KOSPI (+3,53 persen) menguat signifikan. MSCI Pacific indeks menguat 5 persen minggu ini dengan ekuitas emerging market melonjak terbesar sejak Maret 2016.

"Trump dikabarkan tertarik untuk mencapai kesepaktan dagang dengan Xi Jinping persiden China di KTT 20 negara yang di adakan di Argentina bulan ini," ucapnya.

Sementara itu, bursa saham Eropa ditutup mayoritas menguat, indeks Eurostoxx (+0,32 persen), FTSE (-0,29 persen), DAX (+0,44 persen), dan CAC (+0,32 persen). Emiten produsen mobil dan sektor industri dasar memimpin penguatan di Eropa meskipun data indeks kinerja manufaktur di Eropa rilis di bawah ekspektasi.

Menurut dia, sentimen selanjutnya di awal pekan, inverstor akan cenderung terfokus pada data pertumbuhan output di dalam negeri berupa pertumbuhan ekonomi, PDB, dan indeks keyakinan konsumen. GDP tahunan Indonesia diperkirakan akan berada di bawah tahun sebelumnya sebesar 5,1 persen dari 5,27 persen pada periode sebelumnya.

"Hal tersebut dapat menjadi penahan laju penguatan IHSG di pekan ini," kata dia.

Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya AKRA, BTPN, INCO, SMGR, WIKA, WSKT, INAF, PTPP, TRAM, ANTM, dan BBTN.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2JHF11y

No comments:

Post a Comment