Pages

Monday, October 29, 2018

Wal Street Dibuka Naik Tajam, Indeks Dow Melonjak 300 Poin

NEW YORK, iNews.id - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street diperdagangkan naik tajam seiring adanya berita akuisisi perusahaan teknologi.

Mengutip CNBC, Senin (29/10/2018), indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 319 poin dengan saham Merck memimpin penguatan. Indeks S&P 500 naik 1,2 persen, dipimpin penguatan di sektor teknologi, keuangan dan material. Indeks Nasdaq Composite naik 1,6 persen, didorong oleh kenaikan saham Facebook, Amazon, Netflix dan Alphabet.

Wall Street kembali menghijau setelah Jumat pekan lalu indeks Dow turun 3 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing juga turun 3,9 persen dan 3,8 persen.

Kekhawatiran atas kemungkinan perlambatan pertumbuhan laba emiten, serta kondisi ekonomi global, telah membawa Wall Street turun tajam bulan ini. Indeks Dow dan S&P 500 masing-masing turun 6,7 persen dan 8,8 persen, untuk Oktober. Indeks Nasdaq, sementara itu, telah kehilangan 10,9 persen hingga penutupan Jumat.

"Kemungkinan kita melihat beberapa penurunan sekali lagi, sekali lagi kita tidak dapat mengasumsikan v-bounce seperti pada awal Oktober," kata Andrew Thrasher, manajer portofolio untuk The Financial Enhancement Group dan pendiri Thrasher Analytics dalam sebuah catatan.

Penurunan indeks S&P 500 bulan ini telah memangkas 2.141 triliun dolar AS pada kapitalisasi pasar, menurut data dari Howard Silverblatt dari S&P Dow Jones Indeks. Data Silverblatt juga menunjukkan Amazon, Microsoft, Nvidia, Facebook dan Apple adalah salah satu kontributor terbesar untuk penurunan bulan ini.

Namun, kenaikan Wall Street masih di belakang penguatan tajam pasar saham Eropa. Indeks Stoxx 600 tercatat naik 1,7 persen. Di Jerman, indeks Dax naik lebih dari 2 persen.

Pasar saham AS juga mendapat dorongan setelah IBM setuju untuk membeli Red Hat, distributor perangkat lunak open source, sekitar 34 miliar dolar AS. Saham Red Hat melonjak hampir 50 persen setelah kesepakatan itu, sementara saham IBM turun lebih dari 5 persen.

"Meskipun akan memakan waktu untuk melihat manfaat dari manifes kesepakatan ini dan dampaknya pada persebaran kompetitif cloud hybrid perusahaan di lapangan. Kami percaya kombinasi Red Hat dan platform cloud Linux dengan IBM dapat mewakili raksasa cloud yang tangguh di tahun-tahun mendatang," kata Dan Ives, seorang analis di Wedbush Securities, dalam sebuah catatan.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2CNPIOr

No comments:

Post a Comment