
BAGDAD, iNews.id - Pemerintahan baru Irak memutuskan cara terbaik untuk merekrut menteri baru adalah dengan membiarkan masyarakat yang tertarik melamar secara online. Namun apa yang kemudian terjadi sungguh tak mereka sangka.
Lewat Facebook, politikus yang ditunjuk sebagai perdana menteri, Adel Abdul Mahdi, mengatakan warga yang memiliki keahlian, spesialisasi, dan pengalaman harus mengajukan nama-nama mereka di situs web khusus pemerintah.
Harapannya adalah metode ini akan menghasilkan suatu tim menteri teknokrat berkaliber tinggi, bebas dari ketegangan politik, etnis dan sektarian yang melanda negara itu sejak jatuhnya Saddam Hussein pada 2003.
Serta bebas dari tuduhan favoritisme, korupsi, dan ketidakmampuan.
Pemerintah menghadapi tugas berat membangun kembali Irak setelah empat tahun perang melawan kelompok Negara Islam atau ISIS yang menyebabkan puluhan ribu rumah dan bisnis hancur, serta lebih dari tiga juta orang terusir dari rumah-rumah mereka.
Namun tanggapan publik terhadap prakarsa baru pemerintah ini luar biasa mengesankan.
Pada saat tenggat waktu berlalu pada Minggu (14/10/2018), sudah sebanyak 36.006 orang yang mendaftar.
Adel Abdul Mahdi dengan bangga mem-posting rincian yang menunjukkan beragamnya lamaran.
"Sekitar 97 persen dari para calon, independen secara politis; 15 persen adalah perempuan, dan para kandidat berasal dari semua provinsi Irak," tulis Mahdi.
Dia menyebut, tidak ada portofolio yang diabaikan.
Namun, tidak semua pelamar akan dipertimbangkan untuk posisi-posisi di pemerintahan. Seperti yang dikatakan Mahdi, hanya 9.317 orang dari puluhan ribu itu yang menyerahkan semua dokumen yang disyaratkan.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Ors1m0
No comments:
Post a Comment