KERCH, iNews.id – Sedikitnya 19 orang tewas saat penembakan terjadi di sekolah teknik di Kerch, Crimea. Salah satu korban merupakan pelaku yang bunuh diri. Otoritas setempat langsung menggelar investigasi atas kejadian yang sangat mengerikan itu.
Saksi mata menyebutkan, penembakan brutal terjadi Rabu (17/10/2018). Rentetan ledakan dan berondongan tembakan membuat siswa di sekolah itu berhamburan. Sebanyak 18 orang tewas bersimbah darah. Pelaku penembakan bunuh diri setelah melakukan teror sadis tersebut.
Direktur sekolah, Olga Grebennikova, meyakini pelaku lebih dari satu orang. Dia menggambarkan adegan mengerikan yang dilihatnya saat memasuki gedung kampus setelah serangan terjadi.
"Ada mayat di mana-mana, tubuh anak-anak di mana-mana. Itu tindakan terorisme yang nyata. Mereka meledakkan dalam lima atau 10 menit setelah saya pergi. Mereka meledakkan segala sesuatu di aula, kaca berterbangan," kata Grebennikova, dikutip Reuters.
"Mereka kemudian berlari melemparkan semacam peledak ke sekeliling, dan kemudian berlari mengelilingi lantai dua dengan senjata, membuka pintu kantor, dan membunuh siapa pun yang bisa mereka temukan," kata dia.
Crimea saat ini merupakan wilayah Rusia setelah dianeksasi dari Ukraina pada tahun 2014. Aneksasi ini tak pernah diakui Ukraina dan negara-negara Barat.
Pihak berwenang Rusia menyatakan pembantaian terjadi ketika seorang siswa 18 tahun bernama Vladislav Roslyakov masuk ke sebuah ruangan dan menembaki sesama murid. Roslyakov lantas bunuh diri.
BACA JUGA: Lima Penembakan Paling Sadis dalam Sejarah AS
Investigator Rusia menemukan jasad Roslyakov di lokasi kejadian dengan tubuh luka tembak yang ditimbulkannya.
Sejauh ini belum ada petunjuk langsung tentang motif pembantaian massal ini. Serangan tersebut mengingatkan kembali pada penembakan serupa yang dilakukan oleh siswa di sekolah-sekolah Amerika Serikat.
Banyak korban dari serangan adalah siswa remaja. Tubuh mereka rata-rata terkena pecahan peluru dan luka tembak.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan dengan pemimpin Mesir di selatan resor Sochi menyatakan keheningan sesaat bagi para korban. "Ini jelas merupakan kejahatan," katanya. "Motifnya akan diselidiki secara hati-hati," ujar Putin.
Para pejabat Rusia mengatakan mereka sedang menyelidiki kemungkinan bahwa serangan di sekolah itu sebagai aksi terorisme. Pasukan Rusia dengan kendaraan lapis baja telah dikirim ke tempat kejadian. Orang tua setempat diberitahu untuk mengumpulkan anak-anak mereka dari semua sekolah demi keselamatan mereka.
Editor : Zen Teguh
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2AgjJ8d
No comments:
Post a Comment