Pages

Monday, October 8, 2018

PDIP Sindir Prabowo soal Hoaks Ratna Sarumpaet: Mulutmu Harimaumu

JAKARTA, iNews.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan agar kontestasi Pilpres 2019 hendaknya jadi ajang pertarungan ide, gagasan dan program. Pesta demokrasi jangan sampai dinodai dengan kampanye hitam dan tak mendidik.

Pesan itu menyikapi skandal hoaks yang dibuat Ratna Sarumpaet. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, belajar dari kasus Ratna Sarumpaet pihaknya telah mengambil pelajaran, yakni segala urusan yang berkaitan dengan hukum harus dilakukan hati-hati.

"Kita mengambil pelajaran bahwa pun yang namanya pemimpin tidak boleh grusa-grusu, tidak boleh cepat merespons, tidak boleh telinganya tipis, tidak boleh emosional, apa yang harus disampaikan harus diendapkan terlebih dahulu, karena mulutmu adalah harimaumu," ujar Hasto di Jakarta, Senin (8/10/2018).

Dia menegaskan, tidak ada satu pihak pun yang diuntungkan dari kasus ini. Suatu kebohongan sama sekali tidak dapat disebut sebagai keuntungan dalam bidang politik.

"Keuntungan politik itu tercapai melalui kerja keras, dunia politik Indonesia harus belajar dari nilai-nilai sportivitas dalam dunia olahraga," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin ini.

BACA JUGA: Prabowo: Saya Hormat dan Sayang Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet ditangkap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat hendak terbang ke Cile, Jumat (5/10/2018). Mantan anggota tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno itu dijerat dengan pasal pidana mengenai penyebaran berita bohong alias hoaks.

Ratna sebelumnya mengaku jadi korban penganiayaan di Bandung pada 21 September 2018. Ini setelah beredar gambar wajahnya lebam-lebam di media sosial. Atas pengakuan itu pula capres Prabowo Subianto menggelar konferensi pers mendesak agar kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.

Hasil penyidikan polisi menemukan fakta sebaliknya. Ratna tidak pernah menjadi korban pengeroyokan. Polisi menyebut lebam di wajah karena bekas operasi plastik. Setelah kedok itu terbongkar, Ratna akhirnya mengakui semua kebohongannya.

Akibat pengakuan itu pula Prabowo kembali menggelar jumpa pers. Kepada publik Tanah Air, mantan komandan jenderal Kopassus TNI AD itu meminta maaf karena telah ikut menyebarkan berita yang belum diyakini kebenarannya. Kendati demikian, dia mengaku tidak merasa salah.

”Saya tidak merasa berbuat salah, tapi saya akui saya grusa-grusu (terburu-buru). Tim saya ini baru, baru belajar. Tapi tidak ada alasan kalau kita salah, kita akui salah," ujar Prabowo, Kamis (4/10/2018).

Hasto mendukung langkah Polri memproses kasus Ratna. Menurut dia, hukum harus ditegakkan. Dia pun mempercayakan proses penanganan kasus ini kepada penyidik.

Editor : Zen Teguh

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OO2G5h

No comments:

Post a Comment