
JAKARTA, iNews.id - Indonesia terus berkomitmen memberi dukungan dan bantuan bagi perjuangan bangsa Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, selain dukungan politik yang selama ini diberikan, Indonesia terus berusaha memberikan bantuan konkret bagi rakyat Palestina.
Komitmen itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al Maliki dalam konsultasi bilateral pertama Indonesia-Palestina yang digelar di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Retno menyebut, Pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan bantuan yang signifikan kepada United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi pengungsi Palestina, dari 200 ribu dolar AS menjadi 2 juta dolar AS atau sekitar Rp30 miliar untuk periode 2019-2020.
Kontribusi ini diberikan untuk pengembangan kapasitas sumber daya masyarakat Palestina untuk tiga tahun ke depan, dalam kerangka Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD).
Selain itu, kata Retno, Baznas (Badan Zakat Nasional) juga memberikan bantuan dana kepada UNRWA dan Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO) untuk pengungsi Palestina.
"Ini merupakan inovasi pertama, di mana zakat disalurkan untuk para pengungsi, dalam hal ini adalah pengungsi Palestina. Masih terkait pengembangan kapasitas, forum rektor, dan juga Universitas Padjadjaran memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Palestina," katanya.
Retno menyebut, beasiswa di sekolah penerbang untuk para calon pilot Palestina juga sedang dalam proses. Indonesia melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga sedang memberikan pelatihan bagi sejumlah warga Palestina mengenai pengawasan obat dan makanan yang saat ini sedang berlangsung.
Sejak 2008, Indonesia melatih 1.887 aparat dan warga Palestina dalam 171 bidang keahlian, termasuk bidang pemerintahan, penegakan hukum, pengawasan obat dan makanan, dan berbagai bidang teknis lainnya.
Pada 2019, Indonesia akan melatih 90 aparat dan warga Palestina di bidang pemberdayaan perempuan, good governance, dan budidaya buah-buahan tropis, bidang pengawasan obat dan makanan serta pelatihan penerbangan dengan sertifikat Commercial Pilot License (CPL) di sekolah penerbang Indonesia.
Dalam dua tahun terakhir, lanjut dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di ibu kota Amman, Yordania, mencatat bantuan masyarakat Indonesia untuk Palestina mencapai 629 ribu dolar AS atau sekitar Rp10 miliar dan beras 2.000 ton.
Selain itu, Indonesia akan membangun fasilitas desalinasi air, pengadaan obat-obatan senilai 700 ribu dolar AS.
Retno dan Riyad juga membahas mengenai rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk membangun Rumah Sakit Indonesia di Kota Hebron, Tepi Barat.
Pada kesempatan itu, Retno mengungkapkan, filantropis Indonesia, Dato Tahir juga memberikan bantuan sekitar Rp20 miliar untuk UNRWA. Dia merasa yakin langkah Dato Tahir itu akan diikuti filantropis Indonesia lainnya.
Konsultasi bilateral itu merupakan konsultasi bilateral pertama sejak Indonesia dan Palestina membuka hubungan diplomatik hampir 30 tahun lalu.
Retno mengatakan, Riyad sengaja datang ke Indonesia untuk berpatisipasi dalam “Pekan Solidaritas Untuk Palestina” yang berlangsung di Bandung dan Jakarta, pada 13-17 Oktober 2018.
Pekan Solidaritas buat Palestina ini, sambungnya, merupakan refleksi dan simbol konsistensi dukungan dari pemerintah serta rakyat Indonesia bagi perjuangan rakyat Palestina. Dia menegaskan Indonesia bersatu untuk rakyat Palestina.
Dalam konsultasi bilateral tersebut, kata Retno, kedua pihak membahas tentang kerjasama ekonomi antara kedua negara.
"Untuk mendorong kegiatan ekonomi di Palestina, Indonesia telah mengimplementasikan penerapan pajak 0 persen bagi produk unggulan Palestina, yaitu kurma dan minyak zaitun," tukasnya.
Retno berharap kebijakan itu akan diikuti oleh negara lainnya sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi produktif di Palestina; dan diharapkan akan semakin mendorong interaksi antara pebisnis Indonesia dan Palestina, termasuk pembentukan Dewan Bisnis Indonesia-Palestina.
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menyampaikan apresiasi atas undangan pemerintah Indonesia untuk berpartisipasi dalam “Pekan Solidaritas buat Palestina” dan konsultasi bilateral pertama antara kedua negara.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PaucKF
No comments:
Post a Comment