
JAKARTA, iNews.id - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memastikan, banyak pengusaha-pengusaha di seluruh dunia yang hadir dalam perhelatan mega meeting International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) yang berlangsung di Nusa Dua Bali 8-16 Oktober.
Namun, akan ada hal menarik dalam perhelatan pertemuan tahunan IMF-WB ini di mana para pengusaha tersebut akan membawa pesawat jet pribadi. Dengan begitu, bandar udara (bandara) internasional Ngurah Rai akan dipenuhi pesawat jet pribadi milik para pengusaha berbagai dunia.
"Yang datang ini kebanyakan tidak membeli tiket pesawat tapi membawa pesawat sendiri, banyak private jet karena mereka dari perusahaan-perusahaan CEO terbesar di berbagai belahan dunia," ucapnya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Pada pertemuan nanti, menurut Bambang akan ada 189 negara dengan 19.800 peserta yang hadir, terdiri atas 5.050 peserta delegasi dan 14.750 nondelegasi. Sedangkan 13.000 peserta dari mancanegara dan 1.750 dari Indonesia. Perkiraan lama tinggal peserta adalah Sembilan hari, enam hari saat penyelenggaraan, dua hari sebelum acara dan satu hari sesudah acara. "Ini masih perkiraan konservatif," katanya.
Pertemuan tahunan IMF-WB tersebut juga memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap pertumbuhan perekonomian di Bali. "Dampak langsung kita lihat dari investasi pemerintah, ditambah penyelenggaraan sendiri dan pengeluaran pengunjung. Dampak tidak langsung seperti dampak UMKM sehingga bisa menghitung penambahan lapangan kerja," tuturnya.
Untuk dampak keluaran langsung selama 2017-2018 mencapai Rp5,9 triliun, utamanya untuk infrastruktur yang mencapai Rp3 triliun yang terkait AM IMF-WB. Tapi bukan hanya untuk acara ini saja, contohnya seperti underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, dan Patung Garuda Wisnu Kencana.
Pada akhir tahun 2017, Bali mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi terutama perdagangan ekspor yang disebabkan erupsi Gunung Agung. Akibatnya perekonomian bali hanya tumbuh sebesar 5,9 persen.
"Dengan adanya acara ini maka pertumbuhan ekonomi di Bali menjadi 6,54 persen. Tambahanannya itu dari sektor konstruksi, hotel, makanan minuman. Jadi ini poinnya, akan naik pertumbuhan ekonomi dari 5,9 persen menjadi 6,54 persen karena adanya AM IMF WBG," kata Bambang.
Ia melanjutkan, jumlah kesempatan kerja akan bertambah sebanyak 32.700. Sedangkan upah riil naik 1,13 persen, dan kesempatan kerja naik 1,26 persen.
"Tentunya ini akan kembali ke panitia nasional agar pengeluaran peserta bisa lebih besar lagi, perkiraan satu wisman mengeluarkan 150 dolar AS di luar akomodasi dan travel. Bagaimana kita memaksimalkan acara ini utnuk pariwisata, baik menambah wisatawan dan mengenalkan destinasi wisata Indonesia. Khususnya di Lombok agar Lombok bisa memperoleh pendapatan setelah gempa," katanya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2NPV8yp
No comments:
Post a Comment